jejak ajaran Buddha

jejak ajaran Buddha

SPACE IKLAN

SPACE IKLAN

Translate

Jumat, Februari 27, 2015

TUJUAN KESADARAN SEJATI

Jalan purba yang menuju ke dalam kesadaran inipun dapat pula dijalankan pada waktu sekarang, seperti halnya pada dua ribu lima ratus tahun yang lalu. Satipatthana ini dapat dilakukan dengan baik di negara-negara timur, baik di tengah-tengah kesibukan tempat para rahib (bhikkhu)
Kesaaran sejati sebetulnya merupakan dasar dari hidup yang baik dan berpikir yang baik, yang tidak boleh ditinggalkan, baik dimana saja atau diwaktu apapun juga, oleh setiap orang. Inilah wejangan pokok bagi semua orang bukan hanya untuk para pengikut Sang Buddha, akan tetapi untuk mereka yang ingin berusaha mengatur dan mengendalikan pikirannya, yang sangat sukar dikuasai itu, juga bagi mereka yang bersungguh-sungguh ingin mengembangkan kecakapannya yang masih terpendam. Sehingga dapat mencapai kebahagiaannya yang lebih besar.
Seperti dikatakan tadi, juha di terangkan tujuan yang tinggi dan dikatakan pula bahwa, cara ini, berguna sekali untuk mengatasi duka cita dan kelukesah, untuk menghilangkan derita dan kesedihan. Apakah ini yang bukan diinginkan oleh setiap orang?
Penderitaan adalah pengalaman dari manusia umumnya, dan oleh karena itu suatu cara yang dapat menguasai semua itu secara radikal adalah keinginan kepentingan umat manusia adanya. sekalipun kemenangan terakhir terhadap penderitaan itu bagi setiap orang masih agak lama tercapainya, akan tetapi jalan menuju kepadanya telah ditunjukan dengan terang. dan lebih dari pada itu, sebab dari permulaan jalan itu, latihan untuk memiliki kesadaran sejai, akan menunjukan secara langsung buah-buah yang nyata sebagai bukti kebaikannya, yaitu dengan mengalahkan duka dalam segala pertentangan.
buah yang praktis semacam itu, menurut istilah kebahagiaan haruslan dianggap penting sekali oleh setiap orang, selain dari pada pertolongan yang nyata yang dapat docapai bagi perkembangan pikirannya.
tujuan sebenarnya dari Satipatthana tidak lain dari pada pembebasan dari penderitaan, yang juga menjai tujuan pelajaran Sang Buddha yang disebut Nibbana. Jalan lurus dan langsung menuju ke arah itu, seperti diberikan oleh Satipatthana dan kemajuan berturut-turut dijalan tersebut tentu membutuhkan usaha-usaha dalam meditasi yang tidak putus-putus, dan yang digunakan untuk beberapa bahan-bahan kesadaran yang terpilih. Pelajaran permulaan tentang pelaksanaannya secara singkat akan diterangkan dalam postingan berikutnya.
Untuk mencapai tujuan yang tertinggi, cara-cara umum di dalam menggunakan kesadaran di dalam kesibukan hidup setiap hari, tidak kurang pentingnya. hal itu akan memberi pertolongan yang berharga untuk mendapatkan kesadaran yang tepat di dalam suatu soal yang terpimpin. selanjtnya hal itu menanamkan kebiasaan untuk mendapatkan suasana pikirab yang tenang dan kesadaran "yang umum, dab memberi rasa biasa terhadap" suasana pikiran" yang demikian itu. Buahnya yang baik lainnya, kalau dipandang dari sudut yang lebih sempit dan bersifat keduniawian, akan memberi dorongan untuk menggunakan kecakapan itu dilain-lain lapangan, akan menambah semangat untuk melatih diri secara teratur guna mencapai tujuan yang tertinggi. Karena ini, perhatian istimewa ditunjukan kepada sifat-sifat kesadaran yang umum, dan kepada lingkungan dalam rangkaian hidup manusia pada umumnya.
Di dalam Satipatthana terdapat juga gya pencipta yang abadi dan universal terhadap pelajaran tentang kejernihan batin yang nyata. Pelajaran itu memberikan dasar yang dalam dan luas, sederhana dan berisi, guna mendapatkan dasar dan rangka hidup menurut Dhamma untuk semua atau setidak-tidaknya untuk sebagian umat manusia yang banyak jumlahnya, dan selain dari bertambah banyak juga tidak lagi terpengaruh oleh "kepercayaan: yang tidak benar, akan tetapi yang dapat dirasakan dalam hidup dan dalam pikiran mereka, yang merupakan kebutuhan pemecahan soal-soal pokok yang singkatnya bukan kebendaan, dan pemecahannya tidak dapat dilakukan oleh ilmu pengetahuan atau kepercayaan di dalam agama. Untuk akan diberikan petunjuk singkat. Penjelasan dan tambahan harus dinanti sampai pada suatu kesempatan lain yaitu pembebasan. Untuk kepentingan umat manusia, yang tidak mengenal kesusteraan Buddhis, disini memberikan penjelasn tentang tulisan-tulisan yang berhubungan dengan hal itu dan yang menjadi dasar dari kebiasaan purba tentang Satipatthana ini.


Note:
* dikutip dari buku MEDITASI I Penerbit Vajra Dharma Nusantara. Halaman 2-4.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar