jejak ajaran Buddha

jejak ajaran Buddha

SPACE IKLAN

SPACE IKLAN

Translate

e-book buddhis

salam sejahtera, Namo Buddhaya.
saudara-saudara sedhamma yang berbahagia ditanah air dan manca-negara, blog wwwyaindra.blopspot.com selain menampilkan atrikel mengenai peper untuk agama Buddha dan juga pendidikan, saya juga ingin membagikan E-Book Buddhis yang saya dapat dan saya kumpulkan di Blog Foe Ya.
saya ucapkan terima kasih kepada link-link yang telah memberika E-Book dhamma agar dapat didownload. tetapi download ini tidak melalui link yang sudah saya download. Melainkan saya menyimpan kembali di brangkas penyimpanan miliki saya. Dan Blog ini saya tampilkan gratis, bukan untuk mendapatkan uang, melinkan untuk berbagi pengetahuan tentang Dhamma. agar saya juga ikut berperan dalam menyebarkan Dhamma Sang Buddha.

Semoga Dhamma Sang Buddha Tetap Abadi.


Best Wishes, Namo Buddhaya
Brother and sisters a Happy Dhamma in this Country and Foreign Countries, Beside wwwyaindra.blogspot.com blog featuring reviews of peper to Buddhism as well as education, I also want to share E-book Buddhist as I can and I gathered in the Blog Foe Ya.
I thank you for the links that have been about providing E Book Dhamma that can be downloaded. But the download is not throuh a link that have downloaded. But I keep returning in my own storage tringbox. this blog is my show and free, not to earb money, but to share knowledge of the Dhamma. So I also had a role in spreading the Buddha Dhamma.


Hopefully Stay Enternal Buddha Dhamma.


1. Paticcasamupada

           Sumber-sumber  dari  topik  asal  usul  yang  saling  bergantungan  ini (Paṭiccasamuppāda) ditemui dalam berbagai Nikāya, khususnya Saṃyutta ke 12 dari Saṃyutta Nikāya, yaitu Nidāna Saṃyutta, yang berisi 93 Sutta-Sutta pendek; DN  15  (Maha  Nidāna  Sutta),  MN  9  (Samma  Diṭṭhi  Sutta),  dan  MN  38  (Maha Taṇhā Saïkhaya Sutta). Beberapa bagian kecil  juga dapat ditemui di beberapa Sutta yang lainnya.
          Apa  Paṭiccasamuppāda  itu?  Paṭiccasamuppāda merujuk  pada  pemunculan  (dan penghentian)  yang  saling berkaitan dari  semua benda  yang  ada,  yakni mereka muncul dan lenyap dikarenakan oleh sebab dan kondisi. Ini berarti semua benda yang ada adalah  terkondisi dan  tidak ada  sesuatu apapun  yang  tidak berubah, kekal  abadi.  Secara  khususnya,  Paṭiccasamuppāda merujuk  pada  penderitaan, dan itulah tujuan utama dari khotbah-khotbah Sang Buddha yang membuat kita memahami penderitaan sebagai sifat alami dari segala keberadaan. Jadi diskusi dari  Paṭiccasamuppāda  dalam  tulisan  ini  akan  difokuskan  pada Paṭiccasamuppāda tentang penderitaan (dukkha).
download PDF


2. STUDI TENTANG AGAMA-AGAMA
Apakah Agama itu? Berbagai jawaban dan definisi bisa diberikan oleh orang tergantung dari sudut mana mereka melihat agama itu. Secara sederhana ada yang menyebutkan bahwa agama itu adalah: “kepercayaan akan mahluk-mahluk halus,” namun yang lainnya mencoba memberikan definisi yang lebih komprehensip atau deskripsi mengenai praktek-prakteknya.
Sejak berkembangnya agama pada masyarakat primitip, agama berkembang tanpa manusia merasa perlu mendifinisikan artinya, namun sejak perkembangan ilmu pengetahuan, manusia berusaha untuk mengerti hakekat agama yang sudah dianut manusia sejak kehadiran manusia dimuka bumi itu. Beberapa pendekatan akan studi tentang agama-agama yang dilakukan adalah antara lain sebagai berikut:
Ahli Antropologi menggambarkan keyakinan dan praktek agama seperti yang dapat diamati dalam komunitas yang hidup. Agama dalam komunitas ini membantu menyatukan orang-orang melalui pengalaman yang dilakukan bersama dan pemberian makna pada kehidupan mereka. Agama menyediakan pola perilaku manusia, sering sebagai tanggapan atas kesukaran hidup.
 download PDF

3. Pertanyaan tentang Karma/ Kamma

Pertanyaan: Jika Karma orangtua tidak mempengaruhi orang-orang anak-anak mereka, bagaimana dapat dijelaskan kenyataan bahwa orang tua yang menderita penyakit tertentu sengit yang tepat untuk mengirimkan ini ke evils mereka offsprings?
Jawaban: Di mana seorang anak mewarisi penyakit seperti itu disebabkan oleh kekuatan dari orang tua karena karakteristik kekuatan yang kedua dari Utu (kondisi baik untuk pengecambahan). Ambil, misalnya, dari dua bibit pohon muda; tanaman dalam satu rendah, tanah kering, dan yang lainnya di kaya, membasah tanah. Hasilnya adalah yang pertama benih yang akan tumbuh menjadi anak pohon sakitan dan segera menunjukkan gejala penyakit dan busuk, sedangkan bibit yang lain akan berkembang dan tumbuh dan berkembang menjadi tinggi dan sehat pohon.
 download PDF Dhamma

4. Vinaya Pitaka Bagian Veranja (Parajika)

Ketika  itu,  Sang  Bhagawan  yang  telah  mencapai pencerahan  sedang  berada  di Weranja  (Verañjā),  dekat  pohon nimba Naḷeru1 disertai rombongan besar lima ratus bhikkhu. Oleh Brahmana  Weranja  terdengar  kabar,  ”Sungguh,  Yang  Mulia, Petapa  Gotama,  putra  Sakya,  yang  telah  meninggalkan kehidupan berumah  tangga dari kaum Sakya, sedang berada di Weranja,  dekat  pohon  nimba  Naḷeru  disertai  rombongan  besar lima  ratus  bhikkhu.  Terhadap  beliau,  Gotama  Yang  Mulia, keharuman nama demikianlah yang tersebar luas: Betapa beliau, Sang Bhagawan (Yang Mahamulia), seorang Arahat (Yang Patut Dihormati),  Yang  Telah  Mencapai  Pencerahan  Sempurna dengan  Kemampuan  Sendiri,  Lengkap  Memiliki  Pengetahuan dan  Laku  nan  Luhur,  Yang  Telah  Sukses  Bertempuh  (Sugata), Yang  Memahami  Dunia,  Pembimbing  Tiada  Banding  Manusia yang  dapat Dijinakkan, Guru  para Dewa  dan Manusia,  seorangBuddha  (Yang  Telah Mencapai  Pencerahan),  Yang Mahamulia (Bhagawan).  Setelah menyelami  dengan  pengetahuan  batin,  ia memaklumkan  dunia  ini,  termasuk  para  Dewa,  Māra,  dan Brahmanya,  bersama  penghuninya  termasuk  para  petapa  dan brahmana,  serta  para  raja  dan  rakyatnya.  Beliau  mengajarkan Dhamma  yang  elok  di  awal,  elok  di  tengah-tengah,  dan  elok  di penghujung, baik secara  tersirat maupun secara  tersurat. Beliau memaparkan  kehidupan  suci  yang  betul-betul  sempurna  dan
murni. Sungguh baik melihat Arahat seperti itu.”
 download PDF

5. Tradisi Utama Buddhisme

Penerjemah : Upa. Sasanasena Seng Hansen
isi

Apa Itu Buddhisme Theravada? oleh John Bullitt


Theravada  –  “Ajaran  Para  Sesepuh”, merupakan  tradisi Buddhisme  yang menarik  inspirasi  ajarannya  dari  Tipitaka atau Kitab Pali, yang  secara umum oleh para ahli disetujui berisi  rekaman  khotbah-khotbah  pertama  Sang  Buddha. Selama  beberapa  abad,  Theravada  telah  menjadi  agama utama  di  Asia  Tenggara  (Thailand,  Myanmar/  Burma, Kamboja, dan Laos) dan Sri Lanka. Saat ini jumlah pengikut Buddhisme  Theravada  telah  melebihi  100  juta  diseluruh dunia..........

Sebuah Pengantar Singkat Buddhisme Cina: Oleh: Yang Mulia Master Chan Sheng-Yen

Agama Buddha ditransmisi dari India menuju Cina pada abad  kedua Masehi  dan  di  Tibet  pada  abad  ketujuh  atau kedelapan Masehi. Karena pengaruh budaya dan pola pikir, seperti Konghucuisme dan Taoisme di Cina serta kepercayaan Bon  di  Tibet,  Buddhisme  Cina  dan  Tibet  perlahan-lahan berkembang menjadi bentuk yang berbeda....

Sebuah Pengantar Singkat Buddhisme Tibet: Oleh: Yang Mulia Dalai Lama ke-XIV

Saya menawarkan  ajaran-ajaran  singkat  sebagai  dasar pengertian terhadap struktur dan praktik Buddhisme Tibet. Saya  tidak  memiliki  sesuatu  untuk  dikatkan  yang  belum pernah saya katakan sebelumnya. Jangan melihat ajaran ini hanya sekedar  informasi, akan  tetapi sebagai ajaran-ajaran penting  dari  jalan  yang  mengarahkan  pada  transformasi pikiran  anda.  Hanya  inilah  yang  akan  membuat  ajaran menjadi bermanfaat.
 download PDF

6. KUMPULAN 50 TANYA JAWAB (8)
Oleh Bhikkhu Uttamo

Namo Buddhaya,
Bhante, saya mau bertanya :
1. Beberapa waktu lalu setiap 2x seminggu saya ikut meditasi di vihara Jakarta Dhammacakka Jaya. Selama saya mengikuti meditasi saya merasakan ketenangan dalam tidur maupun aktivitas sehari2. Tapi hampir 1 tahun saya tidak bisa ikut latihan meditasi karena rutinitas kerja / kuliah. Tetapi saya coba di rumah, sulit sekali Bhante. Apakah ada cara atau kiat supaya saya dapat terus melakukannya. (buat teman2 mudah2an pengalaman saya bisa bermanfaat)...?
 download PDF

7. Tanggung Jawab Bersama
oleh Ven. Sri Paññāvaro Mahāthera dan Ven. Dr. K. Sri Dhammananda.

Tanggung Jawab BersamaEngkau Bertanggung Jawab, Tanggung Jawabmu Menciptakan Saling Pengertian, Jangan Salahkan Orang Lain, Engkau Bertanggung Jawab atas Kedamaian Dirimu, Bagaimana Menghadapi Kritik, Jangan Harapkan Apapun dan Tak Ada Apapun yang akan Mengecewakanmu, Rasa Syukur adalah Berkah Yang Langka, Jangan Membandingkan, Bagaimana Menangani si Pembuat Masalah, Ampuni dan Lupakan, Kita Semua Manusia, Tanggung Jawab Orangtua, Bagaimana Mengurangi Penderitaan Mental, Tak Semuanya Sama Baik, Engkau Mendapatkan Apa yang Engkau Cari, Sukses dalam Perspektif Buddhis. semua dipandang dari sudut Buddhisme.
download PDF

8. Syukur Kepada Orang tua
oleh Ajahn Sumedho

Dengan 5  (lima)  cara  seseorang harus melayani orang tuanya:
Orang tua telah menyokongku, maka aku mest menyokong mereka. Aku mest membantu dan menjalankan  tugas-tugas mereka. Aku mest menjaga nama baik dan tradisi keluargaku. Aku mest menjadikan diriku  layak atas warisanku. Aku mest membuat persembahan  -- mendedikasikan  kebajikan praktk Dhamma-ku kepada orangtua setelah mereka meninggal. Sigalo Vada Suta: Digha Nikaya 31.
Kata-kata Sang Buddha ini mengekspresikan ketaatan pada rasa seta dan syukur terhadap orang tua - sesuatu yang tentu dimiliki setap orang yang jernih pikirannya. Bahwa hal demikian ini tdaklah  selalu  terjadi  adalah  refeksi menyedihkan dari kualitas orang tua kita atau sikap abai dari masyarakat ataupun individu kepada fgur-fgur (baca: orang-tua kita) yang seharusnya sangat berpengaruh  ini.

9. Sinar Dhamma 16
Melihat Agama Buddha Dalam Perspektif Sejarah Oleh: Ching Ik
Beberapa  waktu  lalu  BJ  Habibie, mantan  Presiden  RI, menerbitkan  buku memoar  “Detik-Detik yang Menentukan”. Buku ini sempat mengundang sanggahan dari mantan  Pangkostrad  Letjen  (Purn) Prabowo  karena  salah  satu  bagiannya dipandang menggambarkan alur kejadian yang agak berbeda  dengan versi Prabowo. Bagi  kita  yang  tidak  terlibat  langsung dalam peristiwa bersejarah antara kedua tokoh ini hanya bisa memunculkan sikap dan  reaksi  dalam  bentuk  pertanyaan: ucapan siapa yang benar?