Ekologi dapat diartikan senagai ilmu yang
mempelajari hubungan timbal balik antara organisme dengan alam sekitarnya. Ekologi
sering diartikan sebagai cabang biologi yang mempelajari hubungan antara makhluk
hidup dan kondisi alam disekitarnya. Kemajuan teknologi tidak hanya memberi
dampak positif dalam kehidupan manusia akan tetapi juga memberikan dampak
negatif. Krisis ekologi yang terjadi pada saat ini muncul karena adanya
kemajuan teknologi diberbagai bidang. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan krisis ekologi pada dasarnya merupakan
akibat dari perbuatan manusia yang diliputi oleh lobha (keserakahan), dosa (kebencian),
dan moha (kebodohan batin).
Agama Buddha tidak akan
memandang bahwa krisis ekologi yang terjadi saat ini adalah akibat dari
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, industri, bisnis, dan pemerintahan.
Agama Buddha mempunyai pandangan bahwa krisis ekologi yang terjadi pada saat
ini adalah akibat dari tindakan individu yang didasari oleh keserakahan dan
ketidaktahuan. Keserakahan akan muncul pada saat manusia mengalami krisis
ekonomi sehingga akan terjadi penderitaan. Untuk mengatasi adanya kekotoran
batin dalam diri manusia kita harus mengembangkan moral yang baik dan menyadari
bahwa hidup ini tidak kekal dan selalu berubah-ubah. Manusia harus menyadari
bahwa hidup ini adalah penderitaan. Jalan satu-satunya untuk terbebas dari
penderitaan yaitu mencapai nibbana. Nibbana yaitu kebahagiaan tertinggi yang dicapai
oleh para Buddha.
Referensi:
R. Loy, David. 2010. Journal Of Buddhist Ethics. ISSN 1076-9005
http://www.buddhistethics.org/ Volume 17. (Di akses tanggal 9 maret 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar