Sains atau ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan
meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi
ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan
kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya dan kepastian ilmu-ilmu
diperoleh dari keterbatasannya. Ilmu bukan sekadar pengetahuan
(knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang
disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang
diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu
terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang
dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi.
Di zaman moderen kita ini dimana sains mulai mempertanyakan
kebenaran dari ajaran-ajaran agama terkemuka di dunia ini. Kita sering
mendengar orang-orang beragama yang mengaku agama mereka selaras dengan ilmu
sains moderen. Oleh karena itu pandangan agama Buddha terhadap sains yaitu sama
karena memberikan manfaat yang berguna bagi kita semua. Agama Buddha
mengajarkan kita untuk berbuat baik kepada semua makhluk. Siapa yang menanam
kebaikan dia akan menghasilkan buah karma yang baik dan siapa yang menanam
keburukan dia akan menerima hasil yang buruk. Sang Buddha mengajarkan:
“janganlah berbuat jahat, tambahlah kebajikan, sucikan hati dan pikiran itulah
ajaran Buddha”.
Referensi: Sugiarto, R. 2004. Agama Buddha dan Ilmu Pengetahuan. Jakarta: Buddhis
Aryasuryacandra.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar