Menerapkan pikiran yang telah tenang dalam mengamati
segala peristiwa dan memperoleh pengetahuan untuk mencapai kebebasan dari cengkeraman atau
terbebas dari kekotoran batin. Proses mengontrol pikiran akan menghasilkan
pikiran yang tenang, menyenangkan, terkendali, dan dapat dimanfaatkan untuk
latihan lebih tinggi. Seseorang yang diikat pada kesadaran untuk mengontrol
pikirannya dapat melatih meditasi samatha bhavana yaitu ketenangan batin. Dalam
melaksanakan meditasi seseorang harus memperhatikan keluar masuknya nafas. Jika
seseorang tidak memperhatikan dengan baik maka pikirannya akan berkeliaran. Dalam mengontrol
pikiran, seseorang harus mempunyai sati yaitu kesadaran.
Seseorang yang telah mengontrol pikiran sepenuhnya
tidak merupakan hal yang paling penting, tetapi juga merupakan proses yang
sederhana. Sedikit orang yang suka untuk melakukan pengontrolan pikiran dengan
meditasi karena kemampuan manusia zaman sekarang pada umumnya berpikiran secara
materialistik. Menjaga pikiran dan mengontrol pikiran yang baik maka seseorang
tidak akan terjerumus ke hal-hal yang buruk dan dapat mengembangkan perbuatan-perbuatan
yang baik seperti ajaran Buddha yaitu kita harus mempunyai cinta kasih dan
belas kasihan kepada semua makhluk. pikiran seseorang jika dilatih dengan
selangkah demi selangkah akan mengembangkan pikirannya dan mengarahkan ke
hal-hal yang baik.
Referensi:
Buddhadasa, Bhikkhu. 2005. Pesan-Pesan
Kebenaran. Yayasan Penerbit Karaniya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar