Ayatana berarti landasan indera (Panjika, 2004:340). Ayatana 12 yaitu 12 macam landasan indera yang terbagi menjadi enam landasan indera bagian dalam (Ajjhattikayatana/Adhyatmikayatana) dan enam landasan indera bagian luar (Bahiyaratana/Bahisayatana).
a. Enam landasan indera bagian dalam (Ajjhattikayatana/Adhyatmikayatana) yaitu:
1) Cakkhu (mata) sebagai landasan untuk melihat.
2) Sota (telinga) sebagai landasan untuk mendengar.
3) Ghana (hidung) sebagai landasan untuk membau.
4) Jivha (lidah) sebagai landasan untuk mengecap.
5) Kaya (jasmani) sebagai landasan untuk merasakan sentuhan.
6) Mano (pikiran) sebagai landasan untuk menerima kesan pikiran.
b. Enam landasan indera bagian luar (Bahiyaratana/Bahisayatana) yaitu:
1) Rupa (bentuk) sebagai objek dari landasan mata.
2) Sadda (suara) sebagai objek dari landasan telinga.
3) Gandha (bau) sebagai objek dari landasan hidung.
4) Rasa (rasa) sebagai objek dari landasan lidah.
5) Photthaba (sentuhan) sebagai objek dari landasan jasmani.
6) Dhamma (kesan pikiran) sebagai objek dari landasan pikiran
v Dhatu 18
Dhātu berarti unsur (Panjika, 2004:309). Dhatu 18 adalah unsur yang berada pada nama dan rupa yang terdiri dari:
1. Cakkhu-dhatu : unsur mata, wujud aslinya adalah Chakkupasada.
2. Rupa-dhatu : unsur bentuk, wujud aslinya adalah berbagai macam warna.
3. Cakkhuvinnana-dhatu : unsur kesadaran mata, wujud aslinya adalah Cakkhuvinnana-citta.
4. Sota-dhatu : unsur telinga, wujud aslinya adalah Sotapasada.
5. Sadda-dhatu : unsur suara, wujud aslinya adalah berbagai macam suara.
6. Sotavinnana-dhatu : unsur kesadaran telinga, wujud aslinya adalah Sotavinnana-citta.
7. Ghana-dhatu : unsur hidung, wujud aslinya adalah Ghanapasada.
8. Ghanda-dhatu : unsur bau, wujud aslinya adalah berbagai macam bau.
9. Ghanavinnana-dhatu : unsur kesadaran hidung, wujud aslinya adalah Ghanavinnana-citta.
10. Jivha-dhatu : unsur lidah, wujud aslinya adalah Jivhapasada.
11. Rasa-dhatu : unsur rasa, wujud aslinya adalah berbagai macam rasa.
12. Jivhavinnana-dhatu : unsur kesadaran lidah, wujud aslinya adalah Jivhavinnana-citta.
13. Kaya-dhatu : unsure jasmani, wujud aslinya adalah Kayapasada.
14. Photthabba-dathu : unsur sentuhan, wujud aslinya adalah berbagai macam sentuhan.
15. Kayavinnana-dhatu : unsur kesadaran jasmani wujud aslinya adalah Kayavinnana-citta.
16. Mano-dhatu : unsur batin, wujud aslinya adalah Pancadvaravajjana-citta dan Samapaticchana-citta.
17. Dhamma-dhatu : unsur kesan-kesan batin, wujud aslinya adalah Cetasika dan Nibbana.
18. Manovinnana-dhatu : unsur kesadaran batin, wujud aslinya adalah Citta 76 (tidak termasuk dvipancavinnana-citta 10 dan manodhatu 3).
Pembagian Nama-Rupa dari Ayatana 12 dan Dhatu 18 (Panjika, 2005:562)
E Ayatana 12
Nama : Mano dan Dhamma
Rupa : Cakkhu, Sota, Ghana, Jivha, Kaya, Rupa, Sadda, Gandha, Rasa, dan Photthabba.
E Dhatu 18
Nama : Cakkhuvinnana-dhatu, Sotavinnana-dhatu, Ghanavinnana-dhatu, Jivhavinnana-dhatu, Kayavinnana-dhatu, Mano-dhatu, Dhamma-dhatu dan Manovinnana-dhatu.
Rupa : Cakkhu-dhatu dan Rupa-dhatu, Sota-dhatu dan Sadda-dhatu, Ghana-dhatu dan Gandha-dhatu, Jivha-dhatu dan Rasa-dhatu, Kaya-dhatu dan Photthabba.
Referensi:
· Panjika, 2004. Kamus Umum Buddha Dhamma. Jakarta: Tri Sattva Buddhist Center.
· Panjika, 2005. Abhidhammatthasangaha. Jakarta: CV. Yanwreko Wahana Karya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar