jejak ajaran Buddha

jejak ajaran Buddha

SPACE IKLAN

SPACE IKLAN

Translate

Jumat, November 18, 2011

MENGIKIS KEMELEKATAN DENGAN VIPASSANA

MENGIKIS KEMELEKATAN DENGAN VIPASSANA
        Hidup sebagai manusia utamanya menjadi orang awam sudah pasti memiliki ribuan keinginan yang hendak dicapai, misalnya: keinginan untuk mendapatakan harta yang melimpah, umur yang panjang, tahta yang tinggi, terhindar dari penyakit dan lain sebagainya. Keinginan-keinginan ini muncul karena adanya berbagai macam kebutuhan yang harus dipenuhi dan sering kali membuat seseorang terjebak dalam kemelekatan. Orang yang sangat berambisi dalam mencapai sesuatu yang diinginkan setelah mendapatkan apa yang diinginkan,  maka timbulah perasaan tidak mau kehilangan dan itulah kemelekatan. Contohnya seorang pemuda bernama A menginginkan sekali sebuah handphone bermerk Z. Setelah beberapa saat akhirnya A mendapatkan handphone tersebut dan A sangat menyukai handphone itu sehingga dibawa kemanapun A pergi. Namun sewaktu naik bus kota, handphone A hilang dicopet orang. A merasa sangat sedih dan tidak rela handphonenya hilang sehingga sampai beberapa hari A tidak selera makan karena terus memikirkan handphonenya yang hilang. Sikap A ini adalah salah satu contoh dari kemelekatan.
        Kemelekatan adalah musuh dari manusia karena kemelekatan berakar dari keserakahan, kebencian dan kebodohan (lobha, dosa, moha) yang menyebabkan penderitaan (dukkha) dan dapat dikikis dengan melaksanakan Vipassana. “Meditasi ini adalah ‘jalur cepat’ ke arah penerangan sempurna atau pembebesan dari semua bentuk kebodohan, kekotoran batin dan penderitaan” (Buddha Gautama). Vipassana memanglah jalur yang cepat untuk mencapai pembebasan karena vipassana melatih pikiran untuk memahami terhadap sesuatu dengan apa adanya. Pikiran yang memahami sesuatu dengan apa adanya adalah pikiran yang melihat proses timbul, berlangsung dan padam (upada, tithi, bhanga) untuk menembus ketidak-kekalan, penderitaan, dan tanpa inti (anicca, dukkha, anatta). Dukkha berasal dari kemelekatan dan keinginan (upadana dan tanha) sehingga orang yang melaksanakan vipassana dapat mengikis kemelekatan. Vipassana dalam mengikis kemelekatan harus selalu dilakukan dengan berlatih memahami dan menyadari apa yang dilakukan dan dipikirkan sebagaimana adanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar