jejak ajaran Buddha

jejak ajaran Buddha

SPACE IKLAN

SPACE IKLAN

Translate

Jumat, November 18, 2011

SULITNYA MINAT ANAK DALAM MENGIKUTI KEGIATAN SEKOLAH MINGGU BUDDHIS

A.    Latar Belakang
Final paper ini Penulis tulis untuk memenuhi kewajiban dan untuk mengerjakan Tugas Akhir Semester IV mata pelajaran Strategi Pembelajaran I Sekolah Tinggi Agama Buddha (STAB) Syailendra. Pada kesempatan kali ini yang ingin ditulis oleh penulis dalam final papernya yaitu mengenai permasalahan yang dihadapi seorang pendidik dalam mengajar. Maka dari itu, pada tanggal  22 Mei 2011, penulis mengikuti Sekolah Minggu Buddhis (SMB)  di Vihara Dhamma Loka yang berada di Desa Merden RT 04/RW 01, Kecamatan Purwonegoro, Kabupaten Banjarnegara 53472, Jawa Tengah untuk melakukan penelitian.
Mengapa penulis mengambil judul tersebut karena sebelumnya saya juga mengalami pengajaran yang pendidik lakukan ketika saya di SMA, kemudian saya mengamati cara pembelajaran yang beliau lakukan dahulu dengan sekarang.
Permasalahan yang sering muncul dalam pembelajaran di Sekolah Minggu Buddhis Vihara Dhamma Loka ialah yang pertama anak-anak cepat bosan, kedua bermain sendiri dan yang ketiga anaknya pasif. Ketiga faktor yang membuat pendidik kesulitan dalam melaksanakan pembelajaran di SMB.

B.     Pembahasan
Sekolah Minggu Buddhis (SMB) merupakan pembelajaran tambahan yang khusus untuk anak-anak Buddhis yang dilaksanakan pada hari Minggu, pembelajarannya lebih banyak menyangkut tentang Agama Buddha. Setiap anak Buddhis pasti sudah pernah mengikuti SMB. Proses kegiatan belajar mengajar tidak lepas dengan strategi pembelajaran yang berarti suatu perencaan supaya kegiatan belajar mengajar dapat tercapai, untuk menggunakan strategi ada pendekatan, metode dan evaluasi.
Proses pembelajaran yang terjadi di SMB ialah ketika pembelajaran berlangsung, awalnya siswa menerima tetapi beberapa menit berlangsung siswa mulai merasakan bosan, ada yang bermain sendiri dan ketika ditanya mereka pasif. Metode yang sering dilakukan oleh pendidik ialah metode ceramah, sehingga anak cenderung tidak berminat mendengarkan yang ada anak didik menjadi cepat bosan, bermain sendiri dan pasif.  Oleh karena itu penulis akan mencari tahu penyebab siswa SMB menjadi bosan, bermain sendiri dan pasif. Setiap individu memiliki kemampuan yang berbeda-beda, ada yang dapat menerima pembelajaran dengan cepat dan ada yang lambat sehingga sebagai seorang pendidik memerlukan pendekatan-pendekatan terhadap anak didik, ada beberapa pendekatan yang dapat dilakukan pendidik yang meliputi: pendekatan individual yang sangat penting dilakukan seorang pendidik mengenai kesulitan belajar anak, pendekatan kelompok yang diperlukan untuk mengembangkan sikap sosial anak, pendekatan bervariasi yang dibutuhkan karena setiap individu juga bervariasi, pendekatan pengalaman yang didapat siswa dalam belajarnya yang dapat diterapkan dalam kehidupannya, pendekatan pembiasaan, pendekatan emosional agar siswa dapat terbebtuk dengan emosi atau rasa ingin tahunya, pendekatan rasional, pendekatan fungsional yang dapat difungsikan siswa dalam kehidupannya, pendekatan keagamaan yang merupakan pendekatan yang penting dalam penyelesaian masalah dalam paper karena dalam pembelajarannya yang mengacu pada nilai agama sehingga meski tidak sedang membahas materi agama tetapi tetap diselipkan nilai agama. Pendekatan-pendekatan tersebut bertujuan agar pendidik dapat mengetahui permasalahan yang membuat anak didiknya mengalami permasalahan dalam menerima pembelajaran.
Setelah kita mengetahui penyebab anak menjadi cepat bosan, bermain sendiri dan pasif dengan dilakukan pendekatan-pendekatan selanjutnya pendidik dapat memilih beberapa metode yang sesuai dengan kondisi dan situasi anak didik, juga dengan tujuan pembelajaran dan fasilitas. Metode yang perlu dilaksanakan oleh pendidik untuk mengatasi permasalahan dalam sekolah minggu Buddhis yaitu:
1.       Metode eksperimen atau percobaan ialah cara penyajian pelajaran, dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Misalkan anak diberi tugas oleh guru pendidik untuk mempraktekan meditasi berjalan Karena meditasi yang sering dilakukan di Vihara Dhamma Loka adalah meditasi duduk, meditasi berjalan yang biasanya mereka ketahui hanya dengan materi, dengan mereka mengalami sendiri dan mengamati sendiri cara meditasi berjalan maka anak dapat mengerti prosesnya bukan hanya teori tetapi prakteknya juga mampu melakukan sehingga metode seperti ini dapat mengatasi permasalahan anak yang cepat bosan. Metode lain untuk mengatasi masalah anak yang cepat bosan ialah metode karyawisata, karena terkadang anak-anak perlu diajak keluar tempat, yang bernilai mendidik. Biaya transport, anak-anak dapat diwajibkan untuk menabung tiap minggunya. Misalkan berwisata ke Candi-candi buddhis yang bertujuan memperkenalkan kebudayaan Indonesia yang bercorak Buddhis.
2.      Metode Sosiodrama ialah cara penyajian pelajaran dengan mendramatisasikan tingkah laku. Anak-anak yang suka bermain sendiri dapat pendidik suruh untuk memainkan peran agar mereka dapat bermain dengan peran yang sudah ditentukan. Misalkan memerankan pangeran siddharta kecil yang suka bermain dengan binatang dan mencintai semua makhluk dengan tidak menyakiti makhluk hidup. Akhirnya anak yang suka bermain sendiri akan merasa mempunyai tanggung jawab dengan perannya sehingga tidak bermain sendiri.
3.      Metode Diskusi ialah cara penyajian pelajaran, dimana siswa dihadapkan kepada suatu masalah yang bisa berupa pertanyaan. Metode ini cocok untuk anak yang pasif karena mengharuskan anak untuk mengeluarkan pendapatnya.
Beberapa metode yang telah disebutkan diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang terjadi dalam kegiatan Sekolah Minggu Buddhis yang ada di Merden.
                                                                                                                   
C.     Kesimpulan
      Setiap anak mempunyai karakter yang berbeda-beda, begitu juga permasalahan yang mereka hadapi juga beragam, sehingga diperlukan suatu pendekatan dan metode yang tepat dalam menghadapi permasalahan yang dhadapi seperti yang terjadi dalam Sekolah Minggu Buddhis. Bagaimana seorang pendidik dapat mengubah cara pengajarannya dengan mengacu kepada metode dan pendekatan yang sesuai dengan kondisi dan situasi anak didik. Permasalahan anak yang memiliki minat sedikit dalam mengikuti Sekolah Minggu dapat disebabkan faktor dari dalam anak itu sendiri, misalkan karena malas bangun pagi soalnya biasanya hari minggu dimanfaatkan untuk istirahat atau nonton televisi bukan untuk belajar. Kemudian faktor daro luar anak didik, misal anak tersebut diajak oleh teman sebyanya yang berbeda agama untuk ikut bermain dengan mereka sehingga si anak tidak mengikuti SMB. Saya dapat menyimpulkan bahwa selain minat belajar SMB datangnya dapat dari dalam anak itu sendiri yaitu berupa dorongan untuk belajar agama agar lebih mendalami dan faktor dari luar di anak yang berupa dorongn dari orang tua, guru pendidik SMB dan teman merupakan pendorong minat anak dalam mengikuti Sekolah Minggu Buddhis. Seorang pendidik harus pintar-pintar melakukan pendekatan dan memilih metode-metode yang membuat anak didik menjadi minat dalam mengikuti Sekolah Minggu Buddhis. Misalkan, pendidik sebelumnya melakukan cara pengajaran dengan metode ceramah sehingga membuat anak didik menjadi bosan, bermain sendiri dan pasif. Kemudian selanjutnya dapat menerapkan dengan metode lainya dan dapat nerganti-ganti setiap 2 minggu sekali agar suasana belajar mengajarnya bervariasi dan menyenangkan sehingga minat belajar anak akan lebih besar karena bervariasi dalam menyampaikan materi.

D.    Referensi
Zain, Aswan. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. RINEKA CIPTA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar