A. PENDAHULUAN
Suatu masa yang akan datang tidak ada orang yang mengetahui. Namun, seseorang dapat saja mempersiapkan apa saja yang akan dilakukan untuk masa depan. Entah dengan belajar yang sungguh-sungguh agar tercapai cita-citanya, ataupun bekerja dengan sungguh-sungguh pula agar kehidupan yang akan datang tercukupi kebutuhannya. Bagimanapun juga seseorang pasti memiliki rencana untuk masa depan walaupun rencana akan terwujud atau tidak.
Bahkan bukah hanya orang dewasa saja ataupun anak yang sudah menginjak masa remaja, anak-anak pun mempunyai rencana. Memang rencana yang dipikirkan tidak untuk masa yang akan depan tetapi untuk hari besok. Misalnya, seorang anak memikirkan permainan apa yang akan dilakukan besok bersama teman-teman sebaya.
Dalam sebuah rencana anak-anak akan menghasilkan dampak pada masa kedewasaan. Saat menginjak usia dewasa rencana yang terpikirkan akan semakin banyak. Entah berapa banyak keinginan itu, entah dapat terwujud atau tidak yang penting mempunyai keinginan. Namun, dalam masa kedewasaan seorang anak laki-laki dan anak perempuan mempunyai masa pendewasaan yang berbeda-beda. Tergantung dari individu, lingkungan, ataupun pola makan sehari-hari.
Masa perkembangan anak laki-laki dengan anak perempuan juga berbeda-beda, ada yang lebih cepat dewasa anak laki-laki dan ada juga yang lebih cepat dewasa anak perempuan. Pastinya suatu kedewasaan disebabkan oleh hormon yang dihasilkan oleh anggota tubuh. Kelenjar hipophise, pada anak laki-laki disebabkan oleh testis dan anak perempuan oleh ovarium. Bagaimanapun juga hormon yang dihasilkan setiap orang berbeda-beda, ada yang banyak dan ada yang sedikit.
Kebanyakan orang menafsirkan bahwa anak perempuan lebih cepat dewasa daripada anak laki-laki. Karena di sebuah lingkup masyarakat kebanyakan anak perempuanlah yang lebih cepat dewasa daripada anak laki-laki. Hal ini sudah terbukti dengan adanya wanita yang menikah pada usia muda dan dapat berpikir lebih dewasa. Berbeda dengan anak laki-laki, meskipun berumur sama dengan anak perempuan yang berusia delapan belas tahun. Namun, cara pandang anak laki-laki masih memiliki kecenderungan untuk bermain-main dengan teman sebaya ataupun masih ingin mencari kebebasan.
Pada usia menginjak dewasa seorang anak laki-laki dan anak perempuan mengalami perubahan bentuk tubuh. Misal, pada anak laki-laki adanya jakun dileher dan anak perempuan terjadi pembesaran payudara. Inilah yang sangat terlihat pada masa pendewasaan anak laki-laki dan anak perempuan.
B. ISI
Pada masa anak menginjak dewasa semua anggota tubuh mengalami perubahan. Kondisi fisik remaja akan berubah secara cepat dan drastis antara usia 11 dan 16 tahun. Diperlukan waktu beberapa saat untuk dapat beradaptasi dengan keadaan tersebut. Seluruh ukuran badan berubah, pada anak perempuan perkembangan pinggang menjadi kecil, pinggul membesar, sedangkan pada anak lali-laki bahu melebar, Ukuran muka juga berubah, terutama pada anak laki-laki. Hidung dan rahang menjadi lebih menonjol dan kening menjadi lebih tinggi. Pada tahap ini, remaja tidak merasa seperti orang dewasa, atau belum siap tampil seperti orang dewasa, Akibat perkembangan bervariasi luas. Timbul kecemasan karena perubahan yang dialami tidak seperti yang diharapkan, atau tidak seperti teman-temannya.
Semua perubahan ini disebabkan oleh hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipophise. “kelenjar hipophise jika pada laki-laki dihasilkan oleh testis dan pada wanita oleh ovarium” (http://id.shvoong.com/entertainment/movies/1963460-perkembangan-remaja-laki-laki-dan-wanita). Hormon hipophise tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan, tapi juga suasana alam perasaan. Mungkin perlu dicatat bahwa pada satu tahun pertumbuhan akan bertambah 7 cm, sedangkan pada tahun berikutnya hanya sedikit, atau pada suatu saat kulitnya licin dan bagus, sedangkan pada bulan berikutnya menjadi penuh jerawat. Perubahan ini mungkin tidak terduga sebelumnya dan membuat kecewa, namun hal ini normal terjadi pada usia remaja. Pada usia yang lebih tua, perubahan akan berkurang dan tidak lagi drastis.
Pertumbuhan rambut badan pada anak laki-laki dan anak perempuan sangat bervariasi. Selama masa remaja kelenjar keringat sekitar ketiak dan kemaluan mulai bekerja. Kelenjar ini disebut kelenjar apokrin, dan akan menghasilkan keringat tidak saja pada waktu panas, tapi juga pada cemas atau sedang terangsang. Keringat ini pada awalnya mungkin tidak berbau, tapi bila dibiarkan, hari berikutnya akan tercium tidak enak. Oleh karena itu perlu mencuci ketiak dan kemaluan setiap hari, mungkin pula memerlukan deodoran untuk ketiak. Jangan sekali-kali menggunakan deodoran di daerah kemaluan karena kulit disitu sangat sensitif. Dengan sering mencucinya sudah cukup mengatasi.
1. Pengertian dan peristiwa pertumbuhan.
Pribadi yang tumbuh mempunyai arti yang berbeda dengan pribadi yang berkembang. Oleh karena itu pertumbuhan dibedakan dengan perkembangan. Dalam pribadi manusia, baik yang jasmani ataupun yang rohani terdapat dua perbedaan sebagai kondisi yang menjadikan pribadi manusia berubah menuju kearah kesempurnaan. Dua hal kondisi pribadi yang berbeda yaitu bagian pribadi material yang kuatitantif dan fungsional yang kualitatif.
“Bagian pribadi material yang kuatintatif mengalami pertumbuhan, sedangkan bagian pribadi fungsional yang kuatitantif mengalami perkembangan”(Mustaqim,2003;24). Uraian tentang pribadi materi yang kuatitatif dengan fungsional yang kualitatif sudah jelas memberikan perbedaan.
Perkembangan merupakan suatu perubahan, dan perubahan tidak bersifat kuantitatif melainkan kualitatif. Perkembangan tidak ditekankan pada segi material, melainkan pada segi fungsional.perubahan suatu fungsi disebabkan oleh adanya poses pertumbuhan material yang memungkinkan adanya fungsi, dan oleh karena perubahan tingkah laku hasil belajar. Dengan demikian pengertian perkembangan pribadi sebagai perubahan kualitatif dari setiap fungsi kepribadian akibat dari pertumbuhan dan belajar.
Setiap fungsi baik yang jasmani maupun yang kejiwaan dapat mengalami perubahan. Perubahan pada fungsi-fungsi tidak secara kuantitatif, melainkan lebih bersifat kualitatif. Perubahan yang kualitatif tidak dapat dikatakan sebagai pertumbuhan, melainkan sebagai perkembangan. Oleh karena itu, perkembangan menyangkut berbagai fungsi, baik jasmaniah maupun rihaniah. Maka akan salah jika kita beranggapan bahwa perkembangan adalah semata-mata sebagai perubahan atau proses psikologis.
Pengetahuan yang luas mengenai perkembangan sekiranya dapat diperoleh dengan memperhatikan pendapat-pendapat atau teori-teori dari para ahli psikologi perkembangan. Teori dimana sedikit maupun banyak yang dapat dijadikan sebagai landasan atau dasar untuk memajukan dan mendorong bagi perbaikan dan penyempurnaan dalam bidang pendidikan.
Pada umumnya teori-teori mengenai perkembangan berkisar kepada persoalan yang berhubungan dengan pengaruh pembawaan dan lingkungan hidup bagi perkembangan individu. Ada lima macam teori tentang perkembangan yang antara lain;
a. Teori Nativisme
Nativisme berasal dari kata nativis yang berarti pembawaan. Menurut teori Nativisme, anak sejak lahir telah membawa sifat-sifat dan dasar-dasar tertentu. Sifat-sifat dan dasar-dasar yang dibawa sejak lahir dinamakan sifat pembawaan. Sifat pembawaan mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan induvidu. Pendidikan dan pengaruh lingkungan hidup hampir-hampir tidak ada dalam perkembangan anak.
b. Teori Empiris
Menurut teori Empirisme manusia tidak memiliki pembawaan. Seluruh perkembangan hidupnya seluruh hidupnya sejak lahir sampai dewasa semata-mata ditentukan oleh faktor dari luar dan lingkungan hidup dan pendidikan yang berarti faktor dari orang tua tidak dibawa oleh anak, atau tidak mempunyai faktor genetik. Seorang pelopor teori Empiris mengatakan bahwa anak sejak lahir seperti kertas putih yang belum mendapat coretan sedikitpun. Akan dijadikan apa kertas itu terserah kepada yang menulisnya.
c. Teori Naturalisme
Teori Naturalisme menyatakan tentang anak yang terlahir selalu baik, namun menjadi buruk karena kebudayaan. Untuk itulah diharapkan anak kembali kepada alam dan menjauhkan diri dari kebudayaan. Pendidikan yang baik jika anak diberikan kebebasan agar berkembang secara lazim. Teori Empirisme mendapat protes yang banyak karena tidak semua kebudayaan mempunyai pengaruh yang buruk pada diri anak.
d. Teori Rekapitulasi
Teori Rekapitulasi mengatakan bahwa perkembangan individu merupakan ulangan dari perkembangan jenisnya. Teori Rekapitulasi dikemukakan oleh Stanley dan Hachel dalam lapangan biologi. Hachel sebagai seorang biologi berpendapat bahwa perkembangan jasmani individu merupakan ulangan dari pertumbuhan jenisnya. Oleh Stanley pendapat Hachel dikenakan pada pertumbuhan anak. Masa anak kecil adalah masa timbulnya pengamatan indera yang kemudian disusul oleh ingatan, kemudian muncul masa fantasi dan akhirnya muncul masa intelektual.
e. Teori Konvergensi
Teori Konvergensi berpendapat bahwa manusia dalam perkembangan hidupnya dipengaruhi oleh bakat atau pembawaan dan lingkungan oleh dasar dan ajar. Manusia lahir telah membawa benih-benih tertentu, benih-benih baru dapat tumbuh dan berkembang karena pengaruh lingkungan. Dengan demikian perkembangan benih itu tergantung pada lingkungannya. Usaha pendidikan yang harus dilakukan ialah mengusahakan agar benih-benih yang baik dapat berkembang, yang jelek dihilangkan dan ditekan mungkin sehingga benih yang jelek tidak dapat tumbuh.
2. Menghadapi perkembangan yang akan datang
Sebenarnya perkembangan antara anak laki-laki dan anak perempuan yang mempengaruhi tertumbuhan otak. Hal ini dikarenakan pengalaman yang didapat anak laki-laki dan anak perempuan berbeda-beda. Dari cara permainan yang dilakukan dari kecil hingga dewasa. Contoh saja pada anak laki-laki yang selalu berganti-ganti permainan, dahulunya sering main “petak umpet” dengan teman sebaya, kemudian berganti dengan Play Station (PS). Sedangkan anak perempuan yang dari kecil senang bermain dan mengkoleksi boneka.
Suatu permainan juga mempengaruhi bagaimana seorang remaja mengalami kedewasaan. Karena permainan selalu memberikan imajinasi yang ada dalam khayalan seorang anak. Imajinasi yang terdapat pada anak laki-laki hanyalah khayalan yang tidak mungkin terwujud. Kebanyakan laki-laki membayangkan apa yang baru saja dilakukan. Misal menonton kartun yang dapat terbang. Kemudian sang anak membayangkan agar dirinya dapat terbang keliling dunia. Hal seperti inikan tidak mungkin dapat terwujud, hanya ada dalam khayalan saja.
Imajisani yang ada pada seorang perempuan merupakan imajinasi yang dapat terwujud dan dapat dijangkau oleh kemampuan jika ingin berusaha. Misal saja imajinasi yang ada pada perempuan seperti membayangkan masa depan dengan menjadi seorang perawat atau dokter. Perawat atau dokter masih dapat terwujud karena masih dalam jangkauan kemampuan. Untuk itulah perempuan lebih cepat dewasa, karena imajinasi yang ada untuk masa depan. Memikirkan bagaimana masa depan yang cerah dapat tercapai, sehingga perempuan memilih jalan yang kongkrit (nyata).
Perasaan perempuan dan perasaan laki-laki juga berbeda. Perbedaan perasaan pada perempuan adalah lebih sensitif, kadang-kadang perempuan menangis jika perasaannya merasa sakit. Kalau laki-laki memiliki perasaan yang sakit malah melakukan hal-hal yang aneh jika dilihat. Laki-laki lebih memilih untuk lari dari masalah, sedangkan perempuan lebih memilih mencurahkan perasaannya kepada sahabat yang terdekat mungkin kemudian meminta saran untuk memecahkan masalah. Mencurahkan hati kepada orang yang terdekat, mungkin ibu, teman dekat, ayah, ataupun orang dapat dipercaya. Karena tidak semua teman atau anggota keluarga yang dapat dianggap pantas untuk mencurahkan perasaan perempuan.
Namun tidak semua peerempuan saja yang mencurahkan perasaannya, anak laki-laki juga ada yang mencurahkan perasaan ketika perasaannya merasa sakit. Tetapi, hanya sedikit anak laki-laki yang ingin mencurahkan perasaan saja. Anak laki-laki jika mencurahkan perasaan hanya kepada orang yang dapat dipercaya. Karena perempuan dan laki-laki tidak ingin perasaan yang sedang dialami diketahui oleh orang lain.
Memang cara menghadapi masalah setiap individu baik perempuan atau laki-laki berbeda-beda. Begitu juga cara menghadapi perkembangan yang akan datang. Perempuan memiliki tak-tik sendiri, begitu juga dengan anak laki-laki. Pada masa anak laki-laki dan perempuan memasuki masa puberitas, anak laki-laki dan perempuan mengalami hal yang belum ingin dilakukan. Misalnya, ketika anak laki-laki mengalami pembesaran suara. Anak laki-laki belum siap untuk mendapatkan suara yang bersar, ataupun dengan adanya kumis dan bulu ketiak.
Pada anak perempuan yang memasuki masa puberitas, anak perempuan juga tidak begitu siap dengan keadaan yang seperti itu. Misalnya, ketika anak perempuan mengalami pembesaran payudara, anak perempuan masih malu. Ataupun ketika anak perempuan mengalami menstruasi yang tiba-tiba. Pasti mengalami rasa takut dan malu dengan adanya darah yang keluar dari alat kelamin. Seakan-akan peristiwa yang belum siap diterima telah datang dengan sendirinya. Meskipun anak laki-laki atau perempuan masih menginginkan hal yang seperti masa anak-anak.
Peristiwa yang belum siap diterima akan menimbulkan gejolak jiwa pada batin anak. Gejolak batin pada anak akan menimbulkan pertentangan-pertentangan tang tidak mungkin dikembalikan lagi kearah semula(masa anak-anak). Namun, di dalam batin yang bergejolak lama-lama akan muncul pemikiran yang ingin beradaptasi dengan keadaan yang sekarang. Karena tidak mungkin seseorang itu tetap dalam masa anak-anak. Sehingga dibutuhkan waktu dan pemecahan masalah agar masa menuju kearah pendewasaan yang tidak menggangu batin.
Pemikiran anak laki-laki dengan anak perempuan sudah jelas berbeda dalam mengahadapi masa pendewasaan. Mungkin anak perempuan cara menghadapi masalah menuju pendewasaan dengan bertanya kepada orang tuanya atau saudara terdekat agar tidak merasa malu. Sedangkan anak laki-laki kebanyakan menghadapi masalah dengan membiarkan saja yang terjadi. Karena itulah anak perempuan lebih dewasa karena banyak masukan pemecah masalah dalam menghadapi masa pendewasaan. Sedangkan anak laki-laki tidak punya masukan yang banyak.
Dizaman modern sekarang majalah yang banyak keluar dipasaran adalah majalah wanita. Jelas saja anak perempuan lebih ngetren dari pada anak laki-laki. Masukan tentang cara berbusana, menitih karir, berpacaran, menstruasi, dan masih banyak yang lainnya. Berbeda dengan anak laki-laki yang paling mempunyai masukan tentang menggoda anak perempuan saja.
C. KESIMPULAN
Perkembangan anak laki-laki dengan perempuan hal yang paling utama karena dipengaruhi oleh pertumbuhan dan belajar. Apalagi pertumbuhan anak perempuan lebih cepat, sebagai contoh menstruasi pada anak perempuan dan mimpi basah pada anak laki-laki lebih cepat menstruasi. Pada saat masih duduk di Sekolah Dasar anak laki-laki belum mimpi basah tetapi anak perempuan kebanyakan sudah mengalami menstruasi. Jelas saja anak perempuan lebih memiliki pengalaman yang lebih cepat tentang cara menuju pendewasaan. Meskipun kadang anak perempuan belum dikatakan dewasa namun inilah yang akan menuju anak kearah pendewasaan.
Dimana arah menuju pendewasaan lebih ditandai dengan gejolak didalam batin. Dimana batin tersebut akan menerima atau menolak pergolakan batin, dari pergolakan batin akan terjadi masalah. Masalah tersebut harus dipecahkan, entah dengan bantuan atau dibiarkan saja berjalan dengan keadaan yang akan terjadi. Kebanyakan dari anak perempuan memilih cara pemecahan masalah melalui saran atau masukan dari orang terdekat. Sedangkan anak laki-laki kebanyakan membiarkan saja sesuai dengan keadaan yang berlangsung.
Pemecahan masalah (saran atau masukan) lebih banyak dibanding dengan pemecahan masalah pada anak laki-laki. Kalau dilihat dari kehidupan sekarang, lebih banyak majalah untuk perempuan atau pemecahan masalah melalui surat kabar lebih banyak. Sedangkan pada anak laki-laki Cuma beberapa majalah saja. Malahan majalah laki-laki ada yang tidak memecahkan masalah tetapi ada yang menambah masalah (majalah Playboy).
Majalah playboy untuk anak laki-laki tidak akan memecakhan masalah untuk menuju kedewasaan malahan hanya akan menimbulkan keinginan-keinginan yang belum waktunya tercapai. Dengan kata lain sesuatu yang pantas dijadikan suatu alat untuk menuju kearah kedewasaan tidak sesuai dengan umur. Makanya diera sekarang remaja laki-laki ataupun perempuan banyak yang hamil diluar nikah dan meningkatnya penyakit HIV/AIDS.
Membahas tentang perkembangan antara anak laki-laki dengan anak perempuan malah sampai pada penyakit. Kembali lagi pada pembahasan awal tentang perkembangan anak laki-laki dengan anak perempuan dalam menghadapi perkembangan yang akan datang. Perkembangan anak perempuan lebih jelas dewasa dan semua orang tahu. Bahkan semua buku yang membahas perkembangan menyatakan banyak tentang perkembangan anak perempuan lebih cepat perempuan dalam menuju kedewasaan. Begitu juga dengan menghadapi perkembangan selanjutnya, anak perempuan lebih cepat mengerti cara menghadapi perkembangan masa selanjutnya.
Pada usia 17 tahun saja contohnya, anak perempuan sudah merencanakan tentang pasangan hidup bahkan sudah ada yang merancang hingga perkawinan. Rencana mencari pasangan langsung diterapkan dalam hidup anak perempuan. Dari ciri-ciri pasangan yang diidam-idamkan sampai memikirkan dapat tidak seorang laki-laki yang menjadi pasangan hidup membuatnya terasa terjaga selalu. Perkembangan anak laki-laki pada usia 17 tahun juga sudah memiliki rencana mencari pasangan hidup. Namun, kebanyakan anak laki-laki memiliki pasangan hidup yang dianggapnya paling cantik. Ternyata kebanyakan rencana anak laki-laki tidak terlalu diterapkan dalam hidup dengan sungguh-sungguh. Untuk itulah banyak anak laki-laki yang ingin masih mencoba menaklukan hati perempuan sebanyak yang dapat dilakukan.
Rencana yang sudah terpasang sangat rapih untuk anak perempuan berbeda dengan anak laki-laki. Rencana masa depan untuk anak laki-laki kadang-kadang dapat berubah sesuai pikiran atau apa yang dilihat. Saat melihat guru anak laki-laki berkeinginan menjadi seorang guru, kemudian berganti karena melihat seorang reporter dalam benakpun terpikirkan untuk menjadi reporter. Sedangkan anak perempuan mempunyai impian hanya satu atau beberapa, namun itu tidak pernah berubah-ubah dengan apa yang dilihat.
Proses perkembangan anak laki-laki dan anak perempuan untuk menghadapi perkembangan yang akan datang sudah diketahui. Bahwa anak perempuanlah yang lebih cepat tanggap dibanding anak laki-laki. Namun, pikirang setiap anak perempuan ataupun laki-laki menyimpan suatu rahasia tersendiri. “Otak laki-laki memang luar biasa. Menyimpan misteri yang selama ini terpendam dan besar kemungkinan banyak misteri yang belum ditemukan. Ciri khas yang tentunya berbeda dengan otak perempuan. Namun, hal yang sama juga terdapat pada otak perempuan. Menyimpan keunikan dan misteri tersendiri”( http://oase.kompas.com/read/2010/06/31/0210889.Menyikap.Rahasia.Otak.Laki-laki). Karena itulah otak anak perempuan atau anak laki-laki tidak hanya dapat dilihat dari tingkah laku ataupun kebiasaan. Setiap orang memiliki cara pandang yang berbeda-beda dalam menghadapi perkembangan dimasa yang akan datang. Yang jelas otak anak laki-laki dengan anak perempuan selalu menyimpan misteri dan pertanyaan-pertanyaan yang tidak dapat terungkap. Saat orang diam, kita tidak tahu apakah dia melamun atau memikirkan masalah.
Setiap perkembangan antara laki-laki dan perempuan tergantung dari sifat pembawaan (genetik), lingkungan, belajar, pengalaman, atau yang lainnya. Tidak seorang pun yang dapat mengungkap perkembangan seseorang meskipun seorang peneliti yang paling pintar. Perekembangan setiap individu selalu berubah dengan perubahan zaman. Tidak mungkin jika suatu perkembangan tidak mengikuti perubahan zaman, yang terjadi adalah “ketinggalan zaman”. Dari dahulu perkembangan anak laki-laki dengan anak perempuan pasti selalu lebih cepat perkembangan anak perempuan.
Referensi:
· Brizendine,Louann. 2010. Male Brain: Mengungkap Misteri Otak Laki-laki. Jakarta;Ufuk press.
· http://oase.kompas.com/read/2010/06/31/0210889.Menyikap.Rahasia.Otak.Laki-laki
· http://id.shvoong.com/entertaiment/movies/1963060-perkembangan-remaja-laki-laki-dan-perempuan
· Ihsan, Fuad. 2005. Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta; Rineka Cipta.
· Wahid, abdul dan Mustaqim. 2003. Psikologi Pendidikan. Jakarta; Rineka Cipta.
· Walgito, Bimo. 2003. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta; Andi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar