AGAMA

AGAMA

            Agama merupakan salah satu pembahasan yang penuh kontroversi, akan tetapi agama dapat menjadi suatu pembahasan yang menarik. Seperti halnya pada studi agama yang telah ada. Banyak dari peneliti yang melakukan kajian tentang agama, guna menambah pengetahuan bagi orang banyak. Dari penelitian yang dilakukan juga menimbulkan berbagai macam definisi tentang agama. James Leuba menuliskan lima puluh definisi tentang agama. Akan tetapi, dari lima puluh definisi yang ada (mungkin untuk sekarang lebih dari lima puluh definisi), suatu agama tidak dapat didefinisikan dengan tepat. Karena, setiap agama memiliki perbedaan tempat dan budaya, sosial, tradisi, dan sebagainya.

            Berbagai peneliti juga memberikan argumen dan teori tentang agama, seperti Lincoln, Karl Mark, Max Webber, D. E. Brown, Smith, Giddens, Goodman. Teori yang mereka berikan pasti berbeda-beda, sehingga menimbulkan apakah “agama adalah semata-mata penciptaan studi para sarjana. Apakah diciptakan untuk tujuan analitis para sarjana dengan tindakan imajinatif tentang perbandingan dan generalisasi” (Religion is solely the creation of the scholar’s study. Is it created for the scholar’s analytic purpose by his imaginative acts of comparison and generalization). Penggunaan penelitian tentang agama apakah hanya untuk melakukan suatu penghargaan, peningkatan gelar dari mahasiswa ke sarjana, atau dari sarjana ke magister dan ke doktor. Kemungkinan juga penelitian agama juga untuk menambah ilmu keagaman di bidang studi agama dan budaya.

            Kepastiannya, suatu agama mucul atau ada karena penciptaan dari manusia sendiri. manusia yang membentuk agama dari sub-budaya yang ada di daerah. “Religion is not a summum genus, but a sub-class of human arts de faire or discourses” (j. Z. Smith.1998:281). Seperti misalnya, agama yang berasal dari Pulau Jawa pasti juga memiliki kesamaan dengan kebudayaan di Pulau Jawa atau membawa kebudayaan Pulau Jawa kedalam agama yang diajarkan kepada masyarakat.