Angutara Nikaya
CATTUKA NIPATA
Empat macam manusia yang terdapat di dunia ini:
1. orang yang mengikuti arus
orang yang menyenangi / mengikuti kesenangan / nafsu-nafsu indera.
2. orang yang melawan arus
orang yang memiliki nafsu tetapi telah berusaha mengendalikan diri (hidup selibat)
3. orang yang berdiri kokoh
orang yang telah menghancurkan 5 belenggu tingkat rendah.
4. orang yang telah menyeberang ke pantai seberang dan berdiri di daratan
orang yang telah mencapai tingkat kesucian Arahat
4 jenis keyakinan tertinggi (aspek keyakinan exp.perasaan, filsafat, Buddha, Sosiologi Agama Buddha):
1. Buddha yang maha suci dan sempurna
2. jalan mulia berunsur delapan
3. nibbana
4. ariya sangha (kel.34)
ada 4 cara untuk menangani pertanyaan :
1. beberapa pertanyaan harus dijawab langsung
2. dijawab dengan analisa
3. dijawab dengan pertanyaan balik
4. diabaikan (kel.42)
4 macam perkembangan dalam praktek dhamma:
1. sappurisasamseva : bergaul dengan orang yang mulia (mendukung kea rah yang lebih baik).
2. saddhamassavana : mendengarkan ajaran-ajaran dari orang mulia
3. yonisomanasikara : merenungkan dan mengetahui hal-hal yang baik dan buruk. (yang baik dilaksanakan, yang tidak baik ditinggalkan). Praktek tertinggi : vipassana
4. dhammanudhammapatipatti : mempraktekkan dhamma sesuai yang dimengerti (A.IV.345) vol II
ada 4 penyimpangan:
1. menganggap ada kekekalan di dalam ketidak tahuan
2. menganggap ada kebahagiaan di dalam penderitaan
3. menganggap ada Atta di dalam tidak ada Atta
4. menganggap ada keindahan di dalam kekotoran (kel.49).
Ada 4 macam kelompok masyarakat:
1. khattiya : raja
2. brahmana : brahmana
3. gahapati : perumah tangga
4. samana : pertapa (A.IV.132) vol II
ada 4 macam ajaran yang membawa kesuksesan:
1. rajin dan bersemangat dalam bekerja, mencari nafkah, belajar (utthanasampada)
2. menjaga dengan hati-hati kekayaan yang telah diperoleh dengan rajin dan semangat (Arakkhasampada)
3. mempunyai teman yang baik (Kalyanamitta)
4. menempuh cara hidup yang sesuai dengan penghasilan tidak kikir dan boros (samjivita) (A.IV.28)
ada 4 macam sebab yang membawa kehancuran:
1. suka menggoda wanita (itthidutta)/pria
2. suka mabuk (suradhutta)
3. seorang pejudi (Akkhadhutta)
4. bergaul dengan teman yang jahat (Papamitta) (A.IV.283)
ada 4 subyek yang tidak cocok untuk pikiran spekulatif :
1. sifat khas seorang Buddha
2. pencapaian jhana seseorang
3. akibat karma
4. sifat dunia (kel.77)
ada 4 hal yang menopang pertumbuhan kebijaksanaan:
1. bergaul dengan orang yang baik
2. mendengarkan dhamma
3. mempertahankan pikiran yang benar
4. menjalani kehidupan sesuai dengan dhamma
ada 4 hal yang harus sebanding agar dapat bersama-sama dalam kehidupan sekarang dan mendatang seperti nakulapita dan nakulapata:
1. memiliki keyakinan (Tri Ratna, Buddha, Dhamma dan Sangha)
2. memiliki moralitas
3. memiliki kedermawanan (Cagga, bentuk-bentuk pikiran)
4. memiliki kebijaksanaan
ada 4 hal macam pahala bagi yang memberi:
1. umur panjang
2. keelokan
3. kebahagiaan
4. kekuatan (kel 57)
ada 4 macam roda
1. patirupadesana : bertempat tinggal di tempat yang sesuai (hal-hal yang membawa kemajuan)
2. sappurisapassaya : bergaul dengan yang baik
3. attasammapanidhi : memahami apa yang berguna bagi diri sendiri
4. pubbekatapunnata : mempunyai simpanan perbuatan baik di masa lalu (A.IV.32) vol II
4 macam kesucian dalam pemberian
1. pemberian yang murni bagi pemberi tetapi bukan pada penerima
2. pemberian yang murni di pihak penerima dan tidak murni di pihak pemberi
3. pemberian yang tak murni pada kedua belah pihak
4. pemberian yang murni pada kedua belah pihak baik pemberi maupun penerima (A.IV.80) vol II
Pancaka Nipata
5 macam standar dalam mengajar dhamma:
1. dhamma yang diajarkan secara bertahap
2. dhamma yang diajarkan secara masuk akal
3. dhamma harus diberikan karena kasih saying
4. dhamma diajarkan bukan untuk memperoleh keuntungan duniawi
5. dhamma diajarkan bukan untuk menyindir orang lain (kel.159)
kekuatan siswa yang berlatih:
1. kekuatan keyakinan
2. kekuatan malu perilaku buruk
3. kekuatan takut (akibat perbuatan jahat)
4. kekuatan semangat
5. kekuatan kebijaksanaan (A.V.2)
manfaat pemberian dana:
1. di dalam masa hidup surgawi (memperoleh kehidupan pada saat sekarang)
2. keelokan surgawi
3. kebahagiaan surgawi
4. kemasyuran surgawi
5. kekuatan surgawi (A.V.31)
5 perenungan bagi setiap orang
1. aku pasti menjadi tua
2. aku pasti menjadi sakit
3. aku pasti akan mati
4. aku pasti akan berpisah dan tercerai dari semua yang kusayangi
5. aku adalah pemiliki perbuatan sendiri, pewaris perbuatan sendiri (A.V.57) (tidak menyalahkan orang lain).
Nasehat kepada para Bhikkhu baru:
1. jadikanlah bermoral, berdiamlah dan terkendalilah dalam patimokkha
2. berdiamlah dengan banyak menjaga pintu indera
3. janganlah banyak bicara, batasilah pembicaraa kalian
4. jadilah penghuni hutan
5. milikilah pandangan benar (A.V.114)
penghidupan yang salah:
1. berdagang senjata
2. berdagang makhluk hidup
3. berdagang daging
4. berdagang racun
5. berdagang benda yang memabukkan (A.V.177)
5 mimpi Bodhisattva:
1. bumi yang besar sebagai tempat tidurnya, gunung himalaya sebagai bantalnya, tangan kirinya beristirahat di timur laut, tangan kanannya istirahat di laut barat, kedua kakinya istirahat di laut selatan.
2. pusarnya muncul sejenis rumput tirinya yang terus tumbuh sampai akhirnya menyentuh awan
3. cacing-cacing putih berkepala tutam yang merayap di kaki sampai ke lutut dan menutupi kakinya
4. 4 burung dengan warna yang berbeda datang dari 4 penjuru jatuh di kakinya dan berubah menjadi putih
5. mendaki gunung kotoran yang besar dan tanpa terkotori kotoran itu (A.V.196)
makna dari mimpi tersebut:
1. tanda bahwa akan terbangun pada pencerahan sempurna yang tak ada bandingnya
2. tanda bahwa akan sepenuhnya memahami jalan mulia berunsur delapan dan menyampaikan dengan baik menyampaikan dengan baik kepada dewa dan manusia
3. tanda bahwa banyak perumah tangga berjubah putih yang akan pergi berlindung kepadanya
4. tanda bahwa anggota empat kasta akan banyak menuju kehidupan berumah tangga di dalam ajaran dan peraturan
5. tanda bahwa menerima empat kebutuhan pokok tanpa melekati
kata-kata yang diucapkan dengan baik (A.V.198)
1. ucapan yang tepat waktu
2. ucapan yang benar
3. ucapan yang lembut
4. ucapan yang bertujuan
5. ucapan yang didasari dengan pikiran cinta kasih
pemberian orang yang superior (sapurisa)
1. dia memberi dengan keyakinan
2. dia memberi dengan penuh hormat
3. dia memberi pada saat yang tepat
4. dia memberi dengan hati yang dermawan
5. dia memberi tanpa menjelekkan dirinya sendiri dan orang lain (A.V.148)
KELOMPOK VI
Tujuan-tujuan manusia :
1. orang mulia (Bangsawan) :
1) tujuannya adalah kekayaan
2) yang dicari adalah pengetahuan
3) penopangnya adalah kekuatan rakyat
4) keinginannya adalah mengatur bumi; mengatur system pemerintahan
5) cita-citanya adalah kedaulatan
2. brahmana
1) tujuannya adalah kekayaan
2) yang dicari adalah pengetahuan
3) penopangnya adalah teks suci
4) keinginannya adalah upacara kurban
5) cita-citanya adalah alam Brahman
3. perumahtangga
1) tujuannya adalah kekayaan
2) yang dicari adalah pengetahuan
3) penopangnya adalah keterampilan
4) keinginannya adalah bekerja
5) cita-citanya adalah menyelesaikan pekerjaan
4. wanita
1) tujuannya adalah seorang pria
2) yang dicari adalah perhiasan
3) penopangnya adalah putra-putra
4) keinginannya adalah tidak dimadu
5) cita-citanya adalah mendominasi
5. pencuri
1) tujuannya adalah mencuri
2) yang dicari adalah tempat persembunyian
3) penopangnya adalah senjata
4) keinginannya adalah kegelapan
5) cita-citanya adalah tidak ditangkap
6. pertapa
1) tujuannya adalah kesabaran & kemurnian
2) yang dicari adalah pengetahuan
3) penopangnya adalah moralitas
4) keinginannya adalah tidak terhalang (paliboda)
5) cita-citanya adalah nibbana
Perumpamaan Kecapi
1. terlalu kencang
2. terlalu kendur
3. tidak terlalu kencang dan tidak terlalu kendur
4. semangat berlebihan : letih (terlalu kuat à kegelisahan)
5. kurang bersemangat : malas
6. semangat tidak berlebihan dan tidak kurang semangat seimbang (Aiii.374-9)
Nafsu indera :
- bahaya
- penderitaan
- penyakit
- tumor
- belenggu
- kekacauan
Enam Kelangkaan
1. munculnya Thatagata
2. munculnya orang yang mengajarkan Dhamma dan vinaya yang dicetuskan oleh Sang Thatagata
3. Terlahir di tanah manusia luhur
4. memiliki kemampuan fisik dan mental yang tidak cacat
5. tidak adanya kebodohan dan kedunguan
6. keinginan terhadap hal-hal bajik
Prinsip-prinsip KeramahTamahan :
Kosambiya Sutta à Saraniya Dhamma
1) cinta kasih melalui tubuh (mettakaya-kamma) à tindakan
2) cinta kasih melalui ucapan (mettavaci-kamma)
3) cinta kasih melalui pikiran (mettamano-kamma)
4) membagi perolehan (sadharanabhogi)
5) memiliki sila yang luhur (silasamannata)
6) memiliki pandangan luhur (ditthisamannata).
Nafsu indera
1) bahaya àmaha dukkhakhanda sutta à terbakar oleh nafsu indera dan terbelenggu di dalam nafsu indera, orang tidak terbebas dari bahaya-bahaya alam ini, dan juga tidak terbebas dari bahaya alam berikutnya.
2) penderitaan à terbakar oleh nafsu indera dan terbelenggu di dalam nafsu indera, orang tidak terbebas dari penderitaan penyakit, tumor, belenggu, kekacauan di alam ini atau di alam berikutnya.
3) penyakit à org yang terbebas dari penyakit
4) tumor
5) belenggu
6) ancaman à masih terlahir kembali
Akar2 perselisihan:
1) kemarahan dan rasa dendam
2) rasa tidak hormat
3) irihati dan keserakahan
4) suka menipu dan berbohong
5) memiliki keinginan jahat
6) melekat pada pandangan sendiri
Penyebab2 bagi asal usul tindakan:
jahat (ducarita)
1) keserakahan (lobha)
2) kebencian (dosa)
3) kebodohan (moha)
4) baik (sucarita)
5) tanpa keserakahan (aloba)
6) tanpa kebencian (adosa)
7) tanpa kebodohan (amoha)
Kemiskinan materi : kemiskinan mental
1) kemiskinan : kurang keyakinan, tanpa hiri dan ottapa tidak bersemangat
2) punya hutang : tingkah laku salah
3) janji membayar hutang : hasil yang diperoleh melewati perbuatan
4) tertekan : dibicarakan oleh para Bhikkhu
5) terusik : diusik oleh pikiran2 jahat
6) masuk penjara : neraka / alam menderita
KELOMPOK VII
1) Seorang sahabat
- memberikan apa yang sulit diberikan
- melakukan apa yang sulit dilakukan
- dengan sabar menanggung apa yang sulit ditanggung
- memberitahukan rahasia sendiri
- menjaga rahasia orang lain
- tidak meninggalkan orang yang dalam kemalangan
- tidak menghina orang karena kemalangannya (A.VII.35) = Sigalovada Sutta
2) Tujuh persepsi
- sifat yang menjijikkan
- kematian
- sifat makanan yang menjijikkan
- tidak menariknya seluruh dunia
- ketidak kekalan
- penderitaan dalam ketidakkekalan
- tanpa diri di dalam apa yang merupakan penderitaan
Tujuh persepsi ini, bila dikembangkan dan diolah, akan memberikan buah dan manfaat yang besar, yang berlandaskan pada Tanpa-Kematian, memuncak pada tanpa kematian (A.VII.46).
3) 7 belenggu seksualitas
LB : berkenaan dengan pertanyaan Brahmana Janussoni kepada yang terbekahi tentang ”Apakah Guru Gotama menyatakan menjalani kehidupan suci selibat?” à tidak murni menjalani kehidupan suci (masih memiliki noda2).
Inti : SB menjelaskan tentang pelanggaran, perobekan, noda dan cacat dari kehidupan suci selibat = seorang samana
1. membiarkan dirinya diminyaki, dipijat, dimandikan, dan diusap oleh wanita. Dia menyukainya, merindukannya dan mendapatkan kepuasan di dalamnya.
2. bergurau dengan wanita, bermain bersama mereka dan menghibur diri bersama mereka
3. memandangi wanita dan bertatap mata dengan mereka
4. mendengarkan suara wanita di balik dinding atau melalui pagar sementara wanita2 itu tertawa, berbicara, menyanyi atau menangis
5. mengingat gelak tawa dan percakapan serta bermain dengan wanita di masa lalu = melamun
6. memandangi perumah tangga atau putra perumah tangga yg bersenang2 karena memiliki dan dilengkapi dengan lima kesenangan indera.
7. menjalani kehidupan suci dengan aspirasi terlahir di salah satu alam dewa = samyojana [tujuan menjalani kehidupan suci : kesempurnaan sila (samanapala Sutta]
Apabila salah satu atau lebih atau lebih dari 7 belenggu seksualitas belum ditinggalkan maka seseorang tidak akan pernah terjaga pada pencerahan sempurna yang tiada bandingnya di dunia ini (A.VII.144)
4) tidak perlu penyembunyian
empat hal yang tidak perlu disembunyikan:
- perilaku fisik Sang Tathagata telah murni; tidak ada perilaku fisik yang salah pada sang Tathagata yang mungkin perlu disembunyikan
- perilaku ucapan ST murni; tdk ada perilaku ucapan yang salah pada sang Tathagata yang mungkin perlu disembunyikan
- perilaku mentalnya Sang Tathagata telah murni; tidak ada perilaku mental yang salah pada sang Tathagata yang mungkin perlu disembunyikan
- penghidupan telah murni; tidak ada penghidupan yang salah pada sang Tathagata yang mungkin perlu disembunyikan
tiga cara dimana ST tidak tercela:
- dhamma telah dibabarkan dengan baik oleh ST
- cara menuju Nibbana telah dinyatakan dengan baik oleh ST kepada para siswa, sehingga siswa Buddha yang berpraktek dengannya, dengan hancurnya noda2, di dalam kehidupan ini juga masuk dan berdiam di dalam pikiran tanpa noda, pembebasan oleh kebijaksanaan, karena telah merealisasikan bagi dirinya sendiri lewat pengetahuan langsung
- beratus-ratus dari siswa SB, dengan hancurnya noda2, di dalam kehidupan ini juga masuk dan berdiam di dalam pembebasan pikiran tanpa noda, pembebasan oleh kebijaksanaan, karena telah merealisasi bagi dirinya sendiri lewat pengetahuan langsung. (A.VII.55).
5) menghindari kantuk
Tempat : taman rusa, Hutan Bhesakala, Kota Sumsumagari, Bhagga
LB : berkenaan dengan YM Mahamoggallana yang ada pada saat itu berdiam di Magadha di dekat desa Kallavalamutta, terkantuk2 di tempat duduknya. Yang terberkahi melihat dengan mata dewa-Nya.
Inti : SB menjelaskan tujuh cara mengatasi ngantuk
- janganlah memberikan perhatian pada pikiran itu
- renungkan Dhamma sebagaimana yang engkau pelajari dan kuasai, menyelidiki dengan cermat dalam pikiranmu
- mengulang Dhamma sebagaimana yang engkau pelajari dan kuasai
- menarikk kedua daun telinga dan menggosok kaki dengan tangan
- bangkit dari tempat duduk, membasuh matamu dengan air, memandang kesegala arah dan ke atas bintang2 dan kostelasi
- mengembangkan pikiran yang bersinar = samatha bhavana
- berjalan kesana kemari dengan sepenuhnya menyadari proses berjalan = vipassana bhavana (a.VII.58)
6) pengembangan mental
tujuan hal yang harus dikembangkan pikiran untuk terbebas dari noda2 melalui ketidak melekatan.
- empat landasan kewaspadaan
- empat jenis usaha benar
- empat landasan keberhasilan
- lima kemampuan spiritual
- lima kekuatan spiritual
- 7 faktor pencerahan
- jalan mulia berunsur delapan
SB menjelaskan hal tersebut dengan contoh seekor ayam betina yang memiliki banyak telur, tetapi dia tidak cukup lama mengeraminya dan telur2 itu tidak dihangatkan dengan baik, tidak cukup dikembangkan untuk menetas. Walaupun ayam itu berharap agar telurnya menetas. Tetapi apabila telur dierami, dihangatkan cukup berkembang dengan baik tanpa berharappun akan menetas (A.VII.67).
KELOMPOK VIII
1) Nanda
Dengan cara bagaimana Nanda menjalani kehidupan suci yang murni dan sempurna:
[ Menjaga pintu indera; tidak akan membiarkan keserakahan dan kesedihan atau keadaan batin yang jahat dan tidak bajik memasuki pikiranku.
[ Makan secukupnya (penuh perenungan dan tahu kapasitas); mengambil makanan dengan bijaksana, dengan merenungkan bahwa makanan itu bukan untuk kenikmatan, kepuasan, dan bukan untuk keindahan, daya tarik tubuh, melainkan untuk menjaga agar tubuh menjadi baik dan sehat, agar tubuh terhindar dari kerusakan guna mendukung kehidupan suci.
[ Mengembangkan kesadaran penuh; menyadari sepenuhnya segala keinginan yang dilakukan oleh tubuh, ucapan, dan pikiran dengan penuh kesadaran.
[ Membangun kewaspadaan; mengembangkan kewaspadaan dan pemahaman yang jernih terhadap perasaan, persepsi dari pikiran yang muncul, berlangsung dan berlalu. (A.VIII.9)
2) Taktik2 Cinta
Lewat 8 cara seorang wanita mengikat pria dan sebaliknya:
[ Lewat bentuk tubuhnya
[ Lewat senyumannya
[ Lewat ucapannya
[ Lewat nyanyiannya
[ Lewat tangisannya
[ Lewat gerak-geriknya
[ Lewat hadiah
[ Lewat sentuhannya
[ Mereka yang tertangkap oleh hal2 ini maka ia sepenuhnya akan terikat, terikat di dalam perangkap (A.VIII. 17-18).
3) Alasan2 berdana
[ Kasih sayang
[ Suasana hati marah (terpaksa)
[ Kebodohan (ikut2 teman berdana)
[ Ketakutan (utk membayar pajak maka akan dihukum)
[ Berpikir bahwa berdana merupakan warisan nenek moyang
[ Berpikir dilahirkan di alamm surga
[ Berpikir akan mendapatkan kebahagiaan
[ Memuliakan dan memperindah pikiran (tujuan berdanan yang paling tinggi).
4) Kesempurnaan Seorang Bhikkhu
[ Keyakinan
[ Bermoral (Ambhata Sutta)
[ Terpelajar (mampu membedakan baik/buruk)
[ Membicarakan Dhamma yang baik
[ Menghadiri pertemuan Bhikkhu
[ Mengajarkan Dhamma pada perkumpulan banyak Bhikkhu
[ Berdiam dalam jhana
[ Mampu melenyapkan noda batin (A.VIII.71)
5) Manusia Superior
[ Manusia superior muncul demi kebaikan, kesejahteraan, dan kebahagiaan banyak orang, muncul untuk kebahagiaan, kesejahteraan, dan kebaikan orang tuanya, istri, anak dan semua makhluk di dunia ini.
[ Sama seperti awan, hujan yang besar, yang membuat tanaman tumbuh, muncul untuk kebaikan, kesejahteraan, dan kebahagiaan banyak orang dan semua makhluk (A.VIII.38)
KELOMPOK X
A. Manfaat-Manfaat Perilaku Bermoral (8 jalan utama) à saling berkaitan
1) Perilaku bermoral
2) Tidak ada penyesalan
3) Kegembiraan
4) Suka cita
5) Ketenangan
6) Kebahagiaan
7) Konsentrasi
8) Pengetahuan dan pandangan akan hal-hal seperti apa adanya
9) Rasa muak dan kehilangan nafsu
10) Pandangan dan pengetahuan akan pembebasan (A X 1)
B. GIRIMANANDA
LB : berkenaan dengan YM. Girimananda yang sedang sakit parah, SB meyuruh Ananda untuk menengoknya dan memberikannya pengetahuan ttg sepuluh persepsi maka Y<. Girimananda akan segera sembuh. 10 Persepsi tersebut adalah:
1) Persepsi tentang ketidak kekalan à diberikan perenungan yg bersifat rohani
2) Persepsi tentang tanpa diri
3) Persepsi tentang kekotoran
4) Persepsi tentang bahaya
5) Persepsi tentang melepas
6) Persepsi tentang hilangnya nafsu à berhentinya bentukan, keinginan dan keserakahan
7) Persepsi tentang penghentian
8) Persepsi tentang ketidak tertarikkan à kepada seluruh dunia; meninggalkan segala kemelekatan (LO-DO-MO)
9) Persepsi tentang ketidakkekakalan semua bentukan à pancakhanda
10) Kewaspadaan akan nafas (A X 60)
C. KELAHIRAN, USIA TUA DAN KEMATIAN
1) Keliharan, usia tua dan kematian
2) Keserakahan, kebencian, kebodohan
3) Pandangan atta, keraguan skeptis, kemelekatan terhadap upacara dan tahyul
4) Perhatian yang tidak benar, mengejar cara2 yg salah, kemoralan mental
5) Kelengahan, kurangnya pemahaman yg jernih, kebingungan mental
6) Tak tertaril org mulia, tak tertarik mendengar ajaran2 mereka dan mentalitas mencari-cari kesalahan
7) Kegelisahan, kurangnya pengendalian diri dan pelanggaran moral
8) Kurangnya keyakinan, ketidak ramahan, kemalasan
9) Sikap tidak hormat, keras kepala, persahabatan yg buruk
10) Malu moral, kurangnya takut moral, kelalaian (A X 76)
Kelompok IX
EKADASSAKA NIPATA
11 (Sebelas) Macam kehancuran yang dapat menimpa seorang Bhikkhu:
1. Kurang maju di dalam usahanya.
2. Mundur dari tingkat yang sudah dicapainya.
3. Pemahaman Dhamma yang ternoda dan tercemar.
4. Terperangkap oleh kesombongannya sendiri.
5. Tidak bahagia menjalani kehidupan suci.
6. Cenderung melakukan pelanggaran terhadap peraturan disiplin.
7. Cenderung kembali ke kehidupan berumah tangga.
8. Cenderung terkena penyakit yang tidak disembuhkan.
9. Cenderung menjadi gila secara mental.
10. Meninggal dengan pikiran yang bingung.
11. Cenderung terlahir di alam-alam rendah. (Kel.6). (A.XI.10).
11 Manfaat yang dapat diperoleh dari pengolahan dan pengembangan cinta kasih:
- Tidur dengan tenang.
- Tidak mimpi buruk.
- Dicintai oleh manusia.
- Dicintai oleh makhluk-makhluk lain.
- Dilindungi oleh para dewa.
- Api dan racun tak dapat melukai.
- Pikiran mudah terkonsentrasi.
- Kulit wajahnya jernih.
- Meninggal dengan penuh ketenangan.
- Akan mencapai tingkat-tingkat kesucian.
- Terlahir di alam brahma. (Kel.15). (A.XI.16)
11 Faktor perbandingan ketidak sempurnaan pengembala sapi dengan para Bhikkhu
- Tidak memiliki pengetahuan akan bentuk
- Tidak terampil dalam hal ciri-ciri
- Tidak bisa menentukan telur-telur lalat
- Tidak bisa merawat luka
- Tidak bisa mengasapi kandang sapi
- Tidak tahu tempat pengairan
- Tidak tahu apa yang telah diminum
- Tidak tahu jalan
- Tidak terampil dalam hal padang rumput
- Memerah susu kering
- Tidak menghormati pemimpin sapi.
KHUDHAKA NIKAYA
à kelompok/kumpulan khotbah SB yang kecil/minor yg dikelompokkan berdasarkan vinaya pitaka & Abhidhamma Pitaka yg menurut 1 sistem pengelompokkan terdiri dari 15 kitab.
Khudakapatha à bacaan minor/kecil merupakan kumpulan dari 9 rumusan yg diatur sedemikian rupa sehingga membentuk tema yang berkesinambungan.
Isi dari Khudakapatha :
1) Sarana Thaya (pengulangan 3 x berlindung kepada Buddha, Dhamma, Sangha)
· berlindung kepada Buddha terdapat di sutta apa?
· berlindung kepada Dhamma terdapat di sutta apa?
· berlindung kepada Sangha terdapat di sutta apa? (mahaparinibbana sutta, Sampasadaniya sutta)
2) Dasasikhapada (Dasa Sila)
Sepuluh sila yang harus dipatuhi oleh seorang calon Bhikkhu. Dasa sila adalah sila dasar yang pokok, ditekankan oleh SB. Pahala pelaksanaan sila terdapat di Cakkavattisihanada Sutta. Cula sila, Majjhima sila terdapat di Brahmajala Sutta.
3) Dvating sankhara
Perenungan terhadap 32 unsur tubuh/bagian. Tubuh jasmani terdapat di sutta: Kayagatasati Sutta, Mahasatipathana Sutta, Asivisopama Sutta)
32 unsur tubuh :
1. rambut kepala
2. bulu badan
3. kuku
4. gigi
5. kulit
6. daging
7. otot
8. tulang
9. sumsum tulang
10. ginjal
11. jantung
12. hati
13. sekat rongga badan
14. limpa kecil
15. paru-paru
16. usus
17. isi perut
18. lambung
19. tinja
20. empedu
21. lendir
22. nanah
23. darah
24. keringat
25. lemak
26. air mata
27. lemak cair
28. ludah
29. ingus
30. minyak sendi
31. air kencing
32. otak
4) Kumara Panha
Tujuannya adalah pemahaman dasar dr pd dhamma (tanya jawab / Cula Vedala Sutta).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar