Beberapa Teknik Mendapatkan Umpan Balik
Pada bagian sebelumnya telah disinggung bahwa pola umum terjadi interaksi belajar mengajar mencangkup tiga unsur, yaitu guru, bahan dan alat didik. Dimana ketiga unsur ini mempunyai tugas yang berbeda-beda tetapi saling berkaitan, yaitu bahan disini sebagai pelantara untuk terjadinya interaksi belajar mengajar antara guru dengan anak didik. Umpan balik yang diberikan oleh anak didik selama pelajaran berlangsung ternyata bermacam-macam, tergantung dari ransangan yang diberikan oleh guru. Sebaliknya, ransangan anak didik dalam bentuk tanya, maka tanggapan guru dalam bentuk jawab. Umpan balik itu tidak hanya dalam bentuk fisik, tetapi juga dalam bentuk mental yang selalu berproses untuk menyerap bahan pelajaran yang diberikan oleh guru.
Oleh karena itu untuk memperoleh umpan balik dari anak didik diperlukan beberapa teknik yang sesuai dan tepat dengan diri setiap anak didik sebagai makhluk individual. Berikut ini akan diuraikan beberapa teknik untuk mendapatkan umpan balik dari anak didik:
A. Memancing Apersepsi Anak Didik
Anak didik adalah makhluk individu yang mempunyai kepribadian dengan ciri-ciri yang khas sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhannya. Dimana perkembangan dan pertumbuhan ini mempengaruhi sikap dan tingkah lakunya. Perkembangan dan pertumbuhan anak didik mempengaruhi lingkungan dimana anak hidup itu berdampingan dengan orang lain disekitarnya. Itulah sebabnya, anak sebagai individu suatu waktu harus hidup berdampingan dengan semua orang dalam lingkup kehidupan sosial di masyarakat.
Kehidupan sosial di masyarakat tidak selalu sama, tapi ada juga perbedaannya. Dimana perbedaan itu dilihat dari aspek tingkat usia, pekerjaan, jabatan, tingkat kekayaan, pendidikan, sosiologi, geografis dan profesi. Sikap, perilaku dan pandangan hidup anak dipengaruhi oleh lingkungan yang membentuknya. Dimana biasanya anak didik yang terbiasa hidup di kota tentu lebih luas dan lebih maju pengetahuannya daripada anak yang tinggal di desa. Sebagai guru yang berhasil dalam pembelajaran maka harus bisa memancing anak didik. Pengalaman anak mengenai bahan pelajaran yang telah diberikan merupakan bahan apersepsi yang dipunyai oleh anak. Pertama kali anak menerima bahan pelajaran dari guru dalam suatu pertemuan, merupakan pengalaman pertama anak untuk menerima sesuatu yang baru dan hal itu tetap menjadi milik anak. Dan pada pertemuan berikutnya, pengetahuan anak tersebut dapat dimanfaatkan untuk memancing perhatian anak terhadap bahan pelajaran yang akan diberikan sehingga anak didik akan terpancing untuk memperhatikan penjelasan guru. Bahan apersepsi disini akan sangat membantu anak didik dalam usaha mengolah kesan-kesan dari bahan pelajaran yang diberikan oleh guru. Beberapa teknik guru untuk memancing anak didiknya, yaitu:
a. Peserta didik mengetahui maksud dan tujuan pembelajaran
b. Penampilan guru yang hangat dan menumbuhkan partisipasi positif
- Tersedia fasilitas, sumber belajar, dan lingkungan yang mendukung
- Adanya prinsip pengakuan penuh atas pribadi setiap peserta didik
- Adanya pemberian “penguatan” dalam proses belajar-mengajar.
- Adanya konsistensi dalam penerapan aturan atau perlakuan oleh guru di dalam proses belajar mengajar
- Penilaian hasil belajar dilakukan serius, obyektif, teliti dan terbuka
- Jenis kegiatan Pembelajaran menarik atau menyenangkan dan menantang
B. Memanfaatkan Taktik Alat Bantu yang Akseptabel
Bahan pelajaran adalah isi yang disampaikan oleh guru dalam proses belajar mengajar. Bahan yang disampaikan oleh guru bermacam-macam sifatnya, mulai dari yang mudah, sedang dan sukar. Oleh karena itu seorang guru harus alat bantu ketika sedang menerangkan. Ada beberapa macam alat Bantu yang dapat diterima oleh siswa, agar mereka mudah memahami pelajaran diantaranya adalah:
Ø Audio-Visual
Cara ini menyajikan contoh situasi nyata atau contoh situasi buatan dalam sajian tayangan hidup (film). Tentu saja, cara ini lebih mudah menjadi pengalaman belajar kalau sajian tayangan mengandung unsur cerita yang berkaitan dengan pengalaman dan imajinasi siswa.
Ø Visualisasi Verbal
Cara ini banyak berkaitan dengan membaca buku pelajaran, buku sumber, ensiklopedia, lembar kegiatan/lembar kerja, cerita, grafik, table. Pada beberapa buku biasanya tidak hanya menyajikan uraian teks, tetapi juga dilengkapi dengan beragam ilustrasi (gambar). Dengan demikian, siswa yang memiliki daya abstraksi lemah dapat terbantu dengan keberadaan ilustrasi/gambar tersebut.
Ø Audio Verbal
Cara ini menyajikan contoh situasi nyata atau contoh situasi buatan dalam sajian tayangan hidup (film). Tentu saja, cara ini lebih mudah menjadi pengalaman belajar kalau sajian tayangan mengandung unsur cerita yang berkaitan dengan pengalaman dan imajinasi siswa. Kalau keadaan ini berkelanjutan, peristiwa belajar cenderung tidak berlangsung. Maka untuk mengatasi kebosanan seorang guru cukup berceramah dalam waktu 20-25 menit saja.
C. Memilih Bentuk Motivasi yang Akurat
Proses belajar mengajar adalah suatu proses yang dengan sengaja diciptakan untuk kepentingan anak didik. agar anak didik senang dan bergairah dalam belajar, guru berusaha menyediakan lingkungan belajar yang kondusif dengan memanfaatkan semua potensi kelas yang ada. Motivasi memeng merupakan faktor yng mempunyai arti penting bagi seorang anak didik. Apalah artinya anak didik pergi ke sekolah tanpa motivsi untuk belajar. Karena hanya dengan motivasilah anak didik dapat bergerak hatinya untuk belajarbersama temannya yang lain. Oleh karena itu, seorang guru memberikan semangat dengan cara membangkitkan gairah belajar anak didik, diantaranya:
a. Membangkitkan dorongan kepada anak didik untuk belajar
b. Menjelaskan secara konkret kepada anak didik apa yang dapat dilakukan pada akhir pelajaran.
c. Memberikan ganjaran terhadap prestasi yang dicapai anak didik sehingga dapat merangsang untuk mendapat prestasi yang lebih baik dikemudian hari.
d. Membentuk kebiasaan belajar yang baik
e. Membantu kesulitan anak didik secara individual maupun kelompok
f. Menggunakan metode yang bervarisi.
(Syaiful Bahri Djamarah, 1994:38)
Kemudian ada beberapa bentuk motivasi yang dapat guru gunakan mempertahankan minat anak didik terhadap bahan pelajaran yang diberikan. Bentuk-bentuk motivasi yang dimaksud adalah :
a. Memberi Angka
Yang dimaksud angka disini adalah sebagai symbol atau nilai dari hasil aktivitas belajar anak didik.
b. Hadiah
Hadiah adalah memberikan kepada orang lain sebagai penghargaan atau kenang-kenangan.
c. Pujian
Pujian adalah alat motivasi positif
d. Tubuh
Gerakan tubuh adalah penguatan yang dapat membangkitkan gairah belajr anak didik, sehingga proses belajar mengajar lebih menyenangkan.
e. Memberi Tugas
Tugas adalah suatu pekerjan yang menuntut pelaksanaan untuk diselesaikan.
f. Memberi Ulangan
Ulangan adalah salah satu strategi yang penting dalam pelajaran.
g. Mengetahui Hasil
Ingin mengetahui adalah suatu sifat yang sudah melekat di dalam diri setiap orang.
h. Hukuman
Hukuman adalah reinforcement yang negative, tetapi diperlukan dalam pendidikan.
D. Menggunakan Metode yang Bervariasi
Metode adalah strategi yang tidak dapat ditinggal dalam proses belajar mengajar. Metode yang dipergunakan itu tidak sembarangan, melainkan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Penggunaan metode mengajar yang bervariasi dapat menggairahkan belajar anak didik. Pada kondisi tertentu anak didik akan merasa bosan dengan metode ceramah, maka guru memberikan selingan dengan menggunakan dua metode yaitu dengan metode tanya jawab. Karena metode tanya jawab inilah yang akan memberikan umpan balik baik dari guru kepada anak didik maupun anak didik kepada guru.
Penggunaan metode yang bervariasi sebagaimana disebutkan di atas dapat menimbulkan gaya-gaya baru belajar anak didik dalam menyerap bahan pelajaran. Umpan balik dari anak didik akan bangkit sejalan dengan menggunakan metode mengajar yang sesuai dengan kondisi psikologi anak didik. Maka sebagai seorang guru harus memahami kondisi psikologi anak didik sebelum menggunakan metode mengajar guna mendapatkan umpan balik yang optimal dari setiap anak didik.
Daftar pustaka
Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Aswan. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineke Cipta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar