Kesadaran dalam konsep Buddhisme
Dalam agama Buddha manusia tersusun atas jasmani (rupa) dan batin (nama). Jasmani adalah wujud tubuh yang tampak, seperti tangan, kepala, otak, dan organ tubuh lainnya, hingga susunan sel yang hidup. Sedangkan batin terdiri dari kesadaran, pikiran, perasaan dan persepsi. Di dalam ajaran Buddha kesadaran dikenal sebagai winyana (vinnana). Dalam teks-teks Komentar Tripitaka yang belakangan dibuat oleh para ahli buddhis tentang kesadaran malah membagi kesadaran (pikiran) ke dalam berbagai bentuk yang lebih sistematis. Di dalam ajaran Buddha, kesadaran memegang peranan yang paling fundamental karena berperan penting atas pengendalian pikiran sehingga kehendak atau niat-niat yang negatif tidak muncul. Dengan pelatihan mental yang ditawarkan dalam bentuk perenungan dan meditasi, kesadaran seseorang akan semakin besar sehingga setiap tindakan yang dilakukan pikiran ataupun tubuh, akan menjadi kebiasaan yang berulang-ulang tertanam dalam memori otak yang merupakan pandangan hidup seseorang.
Agar kesadaran dalam diri tetap ada, seseorang dapat mengembangkan kesadaran pikirannya dengan cara mengembangkan meditasi. Dengan praktik meditasi kesadaran yang dimiliki akan tetap terjaga pada diri seseorang yang memperaktikan meditasi. Karena dalam buddhisme meditasi Sebagai Pengendali Kesadaran. Sidhartha Gautama, Sang Buddha adalah orang (ilmuwan) pertama yang menjadikan studi serta pengendalian atas kesadaran dan pikiran. Pelatihan dalam bentuk meditasi buddhis yang khas adalah sebuah jalan yang ditawarkan oleh Buddha atas pengendalian pikiran dan kesadaran. Sampai saat ini meditasi masih menduduki posisi penting dalam agama Buddha dan selama sekitar 2500 tahun sejak Sang Buddha wafat berbagai metode meditasi pun lahir dan berkembang.
Jika dikelompokkan, meditasi dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu meditasi konsentrasi dan meditasi kesadaran. Meditasi konsentrasi adalah suatu cara mengarahkan pikiran agar berkonsentrasi hanya pada suatu objek tunggal. Sedangkan meditasi kesadaran adalah meditasi yang selalu sadar untuk menyadari apa yang sedang dilakukan pikiran, namun tidak berkonsentrasi pada suatu objek yang sedang dipikirkan. Meditasi Samatha dan Samadhi dalam Buddhisme Tibet termasuk kategori meditasi konsentrasi. Sedangkan meditasi vipassana dan meditasi kekosongan dalam Zen bisa dikategorikan sebagai meditasi kesadaran.
Referensi:
LLOYD FIELD. 2009. Business And The Buddha. -----: Karaniya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar