RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RPP
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 3 Getasan
Mata Pelajaran : Agama Buddha
Kelas/Semester : IX / II
Standar Kompetensi : 4. Pengembangan meditasi ketenangan
Kompetensi Dasar : 4.1 mengidentifikasikan faktor-faktor penghambat dan pendukung meditasi ketenangan
Indikator : 4.1.1 Menjelaskan tujuan meditasi ketenangan
4.1.2 Menyebutkan faktor-faktor pendukung meditasi ketenangan
4.1.3 Mempraktekkan meditasi ketenangan di kehidupan sehari-hari
4.1.4 Mengembangkan sikap yang baik agar mendukung keberhasilan meditasi ketenangan.
4.1.5 Meneladani usaha sang Buddha dalam mencapai meditasi ketenangan
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui kegiatan pembelajaran diharapkan siswa mampu:
1 Menjelaskan tujuan meditasi ketenangan
2 Menyebutkan faktor-faktor pendukung meditasi ketenangan
3 Mempraktekkan meditasi ketenangan di kehidupan sehari-hari
4 Mengembangkan sikap yang baik agar mendukung keberhasilan meditasi ketenangan.
5 Meneladani usaha sang Buddha dalam mencapai meditasi ketenangan
II. MATERI PEMBELAJARAN
Materi Pokok : faktor-faktor pendukung meditasi ketenangan
Uraian Materi :
Samatha bhavana merupakan pengembangan batin yang bertujuan untuk mencapai ketenangan. Dalam samatha bhavana, batin terutama pikiran terpusat pada satu obyek. Jadi pikiran tidak berhamburan kesegala penjuru, tidak melamun, tidak kesana kemar dan mengembara tanpa tujuan. Dengan melaksanakan samatha bhavana rintangan batin tidak dapat dilenyapkan tetapi hanya di endapkan. Samatha bhavana hanya dapat mencapai tingkat-tingkat kosentrasi yang disebut jhana dan mencapai berbagai kekuatan batin.
Bagi orang yang baru belajar faktor yang mendukung meditasi ketenangan yang pertama adalah mencari tempat yang cocok untuk melalukan meditasi. Tempat adalah tempat yang sunyi dan tenang, bebas dari orang-orang disekitarnya, bebas dari gangguan nyamuk. Tempat latihan tidak berpindah-pindah. Bila meditasinya telah maju bisa dilakukan dimana saja. Seperti yang dilakukan sang Buddha yang pada awalnya bermeditasi secara terus menerus di hutan yang sepi jauh dari desa dan keramaian. Sang Buddha bermeditasi dengan bersila, tubuh tegak dan mata dipejamkan. Beliau bermeditasi sejak kecil. Sang Buddha bermeditasi tidak pantang menyerah dan selalu mengulang-ngulang tanpa bosan.
Waktu yang baik untuk meditasi biasanya pagi hari pukul 04.00-07.00 dan malam antara pukul 17.00-22.00. jika waktu meditasi telah ditentukan, maka waktu tersebut hendaknya digunakan khusus untuk meditasi. Meditasi sebaiknya dilakukan setiap hari dalam waktu yang sama dan kontinyu. Bila meditasinya telah maju dapat dilakukan dimaa saja di setiap waktu.
Posisi meditasi mendukung meditasi ketenangan biasanya yang baik adalah duduk bersila dilantai yang beralas atau setengah silah dan apabila tdak memungkinkan maka duduk di kursi. Yang penting adalah badan tegak tetapi tidak kaku, tegang. Mulut dan mata tertutup. Selama meditasi diusahakan tidak menggerakkan anggota badan, jika tidak perlu. Apabila tidak enak diperbolehkan merubah posisi dan bila sudah maju maka meditasi bisa dilakukan dengan berbagai posisi.
Sebelum melakukan meditasi sebaiknya meminta petunjuk atau nasihat guru meditasi agar sukses bermeditasi dan memiliki pengetahuan tentang meditasi. Sebelum bermeditasi hendaknya membaca parita terlebih dahulu. Selanjutnya meditasi dengan tekun dan memusatkan pikiran pada satu obyek yang dipilih. Orang yang bermeditasi hendaknya selalu waspada dan sadar terhadap pikiran. Selain itu juga harus menyempurnakan sepuluh paramita dengan sempurna, dengan empat usaha yang rajin, menjaga nimitta atau gambaran batin yang dihasilkan dari obyek.
III. STRATEGI, MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
1) Strategi Pembelajaran : Kooperatif
2) Model Pembelajaran : Inquiri, Questioning,
3) Metode Pembelajaran : Ceramah, praktik meditasi dan menceritakan pengalaman meditasi, Pemberian Tugas
IV. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan I
a. Pendahuluan: 15 menit
· Doa Pembukaan
· Absen
· Apersepsi materi lalu
· Guru memberikan motivasi
· Guru menunjukkan wacana tentang faktor-faktor pendukung meditasi ketenangan dan siswa terfokus pada wacana yang ditunjukkan guru
· Guru mengaitkan materi yang baru dengan materi yang umum melalui pertanyaan dan siswa merespon pertanyaan guru sesuai pengalaman belajar masing-masing
· Guru menyampaikan tujuan pembelajaran sesuai SK, KD, dan indikator dan siswa mendengarkan dan memahami tujuan pembelajaran
· Guru memberi acuan melalui penjelasan materi pokok dan uraian materi pelajaran secara garis besar dan siswa memperhatikan dengan tekun penjelasan garis besar materi pokok
a. Inti: 40 menit
1) Eksplorasi
· Guru meminta siswa untuk mempraktikkan meditasi ketenangan dengan membayangkan faktor-faktor pendukung meditasi ketenangan.
· Siswa melakukan meditasi ketenangan
· Guru memfasilitasi siswa dalam melakukan meditasi ketenangan
· Guru mengakhiri meditasi ketenangan
· Guru meminta siswa menceritakan pengalaman meditasi ketenangan dan meghubungkan pada faktor-faktor meditasi ketenangan di depan kelas.
· Siswa bergilir menceritakan pengalaman meditasi ketenangan
· Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pengalaman praktik meditasi ketenangan yang berkaitan dengan pentingnya faktor pendukung meditasi ketenangan
1 Elaborasi
· Guru memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk menjawab latihan
· Siswa mengerjakan latihan yang diberikan guru sesuai dengan pengembangan konsep
2 Konfirmasi
· Guru memberikan penguatan tentang jawaban-jawaban siswa dari latihan yang diberikan kepada siswa
· Siswa memahami penjelasan guru sebagai penguat jawabannya
b. Penutup: 15 menit
· Guru merangkum pengalaman hasil belajar siswa tentang faktor-faktor pendukung meditasi ketenangan
· Siswa bersama guru membuat kesimpulan hasil belajar
· Guru memberikan tugas mandiri dan terstruktur kepada siswa dan siswa menindak lanjuti tugas yang diberikan guru untuk waktu berikutnya
V. ALAT, BAHAN, SUMBER BELAJAR DAN MEDIA PEMBELAJARAN
1 Alat : Spidol dan papan tulis
2 Bahan : ringkasan materi
3 Sumber Belajar :
a) Buku pelajaran agama Buddha ehipassiko smp kelas 1 hal 43
b) Diputhera, Oka. 2004. Meditasi II Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Vajra Dharma Nusantara hal 81-83
c) Tim penyusun. 2001. Buku Pelajaran Agama Buddha Untuk Smp Kelas 3. Jakarta : Cv Citamita Atragata
4 Media Pembelajaran : Media (leptop), gambar
VI. PENILAIAN
1 Tehnik Penilaian : Tes tertulis
2 Bentuk Instrumen : Uraian
3 Rubrik Penilaian :
1) Jelaskan secara singkat meditasi ketenangan?
2) Sebutkan 3 faktor-faktor pendukung meditasi ketenangan?
3) Mengapa meditasi ketenangan hanya dapat mencapai tingkat kosentrasi yang disebut jhana?
Kunci jawaban:
1) Pikiran tidak berhamburan kesegala penjuru, tidak melamun, tidak kesana kemari dan mengembara tanpa tujuan.
2) faktor-faktor pendukung meditasi ketenangan adalah
a. mencari tempat yang cocok untuk melalukan meditasi.
b. Waktu yang baik untuk meditasi biasanya pagi hari pukul 04.00-07.00 dan malam antara pukul 17.00-22.00.
c. Posisi meditasi adalah duduk bersila dilantai yang beralas atau setengah silah dan apabila tidak memungkinkan maka duduk di kursi.
d. Sebelum melakukan meditasi sebaiknya meminta petunjuk atau nasihat guru meditasi agar sukses bermeditasi dan memiliki pengetahuan tentang meditasi.
e. Sebelum bermeditasi hendaknya membaca parita terlebih dahulu.
f. Selanjutnya meditasi dengan tekun dan memusatkan pikiran pada satu obyek yang dipilih.
g. Orang yang bermeditasi hendaknya selalu waspada dan sadar terhadap pikiran. Selain itu juga harus menyempurnakan sepuluh paramita dengan sempurna, dengan empat usaha yang rajin, menjaga nimitta atau gambaran batin yang dihasilkan dari obyek.
3) Karena dengan meditasi ketenangan pikiran tidak berhamburan kesegala penjuru, tidak melamun, tidak kesana kemari dan mengembara tanpa tujuan, rintangan batin tidak dapat dilenyapkan tetapi hanya di endapkan.
NO | Kriteria Penilaian | SKOR |
1. | Tidak menjawab sama sekali | 0 |
2. | Memberi jawaban yang salah | 1 |
3. | Memberi jawaban yang benar tetapi tidak lengkap | 3 |
4. | Memberi jawaban benar sesuai konsep | 5 |
Keterangan: Jumlah skor maksimal: 15
Nilai: Jumlah perolehan skor X 100
![](file:///C:/Users/Kancil/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
15
VII. PENUGASAN TERSTRUKTUR
Praktikan meditasi ketenangan di vihara dan tulislah pengalamanmu saat melaksanakan meditasi ketenangan di vihara.
VIII. KEGIATAN MANDIRI TIDAK TERSTRUKTUR
· Tambahlah wawasan dengan lebih banyak membaca buku-buku agama Buddha
Getasan, 25 januari 2012
Praktikan Guru Pamong
(Tri Nuryanti) (Suwarno, S.Ag)
Mengetahui
Kepala sekolah
SMP Negeri 3 Getasan
(Drs. Heri Muryanto)
NIP.19660518 1995 1 002
Tidak ada komentar:
Posting Komentar