Dampak dari Dogmatisme Hidup hanya Sekali pada Kehidupan Sekarang
Dalam kehidupan ini ada kelompok masyarakat yang mengetahui dogma dan ada yang tidak. Dogma adalah suatu ajaran yang dianggap benar dan dipercaya oleh orang-orang. Dogma belum tentu benar karena suatu ajaran itu membutuhkan analisis namun sebagian orang telah mempercayainya tanpa menganalisis terlebih dahulu. Seseorang atau masyarakat yang mempercayai tentang dogma biasanya mendapat pengaruh dari orang lain atau memang sudah merupakan sebagian dari ajaran agama yang dianutnya.
Salah satu dogma yang dipercaya orang-orang adalah tentang hidup di dunia yang hanya sekali. Masyarakat yang hidup di desa banyak yang menganggap bahwa hidup hanya sekali khusunya para orang tua, contohnya nenek dan kakek saya walaupun mereka beragama Buddha. Para orang tua di desa saya menganut agama Buddha tidak dari kecil namun dulunya pernah menjadi umat Islam, percaya pada suatu kepercayaan jadi wajar mereka menganggap bahwa hidup itu hanya sekali karena tidak memiliki wawasan dan pengetahuan tentang ajaran Buddha secara mendalam. Sebagian orang tua yang menganggap bahwa hidup hanya sekali itu menjadi memiliki pedoman untuk memuaskan keinginan misalnya makan enak, raga tidak boleh disia-siakan (raga sudah untuk bekerja keras jadi makan harus enak, makan daging), tidak mendukung seorang yang hidup dengan tidak makan daging (vegatarian). Dengan demikian akan dapat berdampak yang kurang baik, karena hidup tidak bisa seperti zaman dahulu, keadaan pada zama dahulu dengan sekarang itu berbeda, seseorang hendaknya bisa menyesuaikan keadaan. Orang-orang yang sagat mempercayai dogma ini akan susah untuk berkembang dan maju, namun disisi lain orang-orang di tempat saya mengerti bahwa siapa menanam akan memetik hasilnya. Ini suatu keuntungan karena mereka akan senantiasa berbuat baik untuk mendapatkan kebaikan atau kebahagiaan.
Masyarakat yang mempunyai pandangan, percaya dogma bahwa hidup itu hanya sekali akan dapat merugikan orang lain seperti hal-hal diatas, dampak-dampak tersebut akan menyebabkan ketidaknyamanan bagi orang lain, contohnya di zaman sekarang ini tidak boleh makan daging kurang baik, orang mempunyai pilihan untuk tidak mengkonsumsi daging karena kesehatan itu tidak hanya diperoleh dari daging bahkan kebanyakan mengkonsumsi daging juga dapat berdampak buruk. Dogma ini harus diluruskan dari sedikit demi sedikit, caranya yaitu sebagai kaum muda yang mempunyai pengetahuan tentang ajaran agama Buddha memberi pengarahan, penjelasan bahwa hidup itu tidak hanya sekali namun berulang kali, seseorang akan mengalami kelahiran dan kematian selama nafsu (tanha) masih dimiliki namun ketika menjelaskan kepada orang-orang tua juga harus menggunakan kalimat yang sederhana, menggunakan bahasa yang mudah mereka pahami dan tidak menyinggung perasaannya. Seseorag akan lebih mudah memberi pengarahan tentang kehidupan karena sebagian orang tua di desa khususnya di desa saya telah mengerti tentang baik dan buruk, apabila mereka sudah mengetahui baik dan buruk akan berusaha untuk berbuat baik karena ingin masuk surga, jadi kita hanya meluruskan pandangan salah tentang hidup hanya sekali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar