jejak ajaran Buddha

jejak ajaran Buddha

SPACE IKLAN

SPACE IKLAN

Translate

Kamis, Desember 08, 2011

KARAKTER LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DEWASA


KARAKTER LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DEWASA
A.    Pendahuluan

Manusia sejak lahir hingga dewasa dan tua selalu mengalami perkembangan, dalam hal fisik dan sifat-sifat yang ada dalam dirinya. Perkembangan secara fisik jelas terlihat perbedaannya antara laki-laki dan perempuan, tetapi perkembangan mental atau kedewasaan antara laki-laki dan perempuan agak berbeda. Perempuan akan lebih cepat dewasa dibandingkan dengan laki-laki karena hormone antara laki-laki dan perempuan berbeda. Perempuan akan lebih bisa menguasai keadaan atau masalah dibandingkan dengan laki-laki. Ada ilmu tersendiri yang membahas tentang sifat-sifat fisik dan kedewasaan dari seseorang yang disebut ilmu psikologi.
Psikologi Merupakan sebuah istilah yang berasal dari bahasa inggris yaitu” Psycology”, pada mulanya berasal dari kata dalam bahasa yunani “psyche”, yang berarti roh, jiwa atau daya hidup, dan “logos” yang berarti ilmu. Jadi, secara harfiah “psychology”berarti “ilmu jiwa”. Pengertian psikologi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah ilmu yang berkaitan dengan proses mental, baik normal maupun abnormal dan pengaruhnya pada perilaku; ilmu pengetahuan tentang gejala dan kegiatan jiwa.(2000,901) Psikologi perkembangan pada prinsipnya merupakan cabang dari Psikologi. Psikologi Perkembangan yaitu psikologi yang menitikberatkan pembahasan dan penelitian pada proses-proses dasar dan dinamika perilaku manusia dalam berbagai tahap kehidupan, mulai dari masa konsepsi hingga meninggal dunia. Perkembangan manusia bertahap-tahap dari mulai bayi, remaja dan dewasa, dalam perkembanganya tersebut melalui banyak fase-fase.
Fase yang paling mencolok adalah pada masa remaja, dimana banyak terjadi perubahan yang terjadi baik pada perubahan fisik maupun psikisnya. Dalam perubahan dari remaja menjadi dewasa juga aka nada fase-fase yang akan dibahas.

B.     Pembahasan
a.       Perkembangan masa Remaja
Pengertian remaja sangat banyak sekali, dari penggunaan istilah untuk menyebutkan masa peralihan dari masa anak dengan masa dewasa, ada yang menggunakan istilah puberty (inggris) puberteit (belanda), pubertasi (latin), yang berarti kedewasaan yang dilandasi sifat dan tanda-tanda kelaki-lakian dan keperempuanan. Remaja juga ada yang menyebutkan istilah adulescento (latin) yaitu masa muda. Pubercense yang berasal dari kata pubis  yang dimaksud dengan pubishair atau mulai tumbuhnya rambut di sekitar kemaluan. Istilah yang dipakai oleh para ahli psikologi di Indonesia juga bermacam-macam mengenai definisi remaja. Batasan remaja adalah masa peralihan dari masa anak dengan dewasa yang mengalami perkembangan dalam semua aspek/fungsi untuk memasuki masa dewasa. Menurut Sarlito (1991), tidak ada profil remaja Indonesia yang seragam dan berlaku secara nasional. Masalahnya adalah karena Indonesia terdiri dari berbagai suku, adat dan tingkatan sosial ekonomi, maupun pendidikan.Perkembangan individu berlangsung terus menerus dan tidak dapat diulang kembali.
Masa remaja merupakan masa yang rentan terhadap perbuatan-perbuatan yang kurang baik diakibatkan sikap mereka yang suka mencoba-coba pada hal yang baru. Pada perkembangan fisik remaja mulai Nampak terutama pada bagian organ-organ seksualnya secara fisik, pada  masa remaja pula mulai pembentukan hormone-hormon seksual sudah mulai terbentuk sehingga perilaku atau tingkah lakunya banyak dipengaruhi oleh hormone tersebut. Bimbingan orang tua terhadap anak pada usia remaja sangatlah dibutuhkan agar mereka dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya. Untuk dapat membimbing anaknya orang tua juga harus mengerti perubahan-perubanan yang terjadi pada masa remaja yaitu pada fisik.
Sebagai pedoman umum remaja di Indonesia dapat digunakan batasan usia 11-24 tahun dan belum menikah.(Sunarto : 1998:56). Batasan usia 11-24 didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :
1.      Usia 11 tahun adalah usia dimana pada umumnya tanda-tanda seksual sekunder mulai tampak (kriteria fisik).
2.      Usia 11 tahun dianggap oleh masyarakat Indonesia sebagai masa akil balig, baik menurut adat maupun agama, sehingga mereka tidak diperlakukan sebagai anak-anak (kriteria social).
3.      Pada usia 11 tahun mulai ada tanda-tanda penyempurnaan perkembangan jiwa seperti tercapainya identitas (ego identity), tercapainya fase genital dari perkembangan kognitif maupun moral.
4.      Batas usia 24 tahun merupakan batas maksimal, yaitu memberikan peluang bagi mereka criteria sampai pada usia tersebut masih menggantungkan dirinya pada orang lain, belum mempunyai hak-hak penuh sebagai orang dewasa(secara tradisi).
5.      Status  perkawinan sangat menentukan, karena arti perkawinan masih sangat penting di masyarakat Indonesia. Seseorang yang sudah menikah diusia berapapun telah dianggap dan diperlakukan sebagai orang dewasa.
Ciri utama pada masa remaja ditandai denagn adanya berbagai perubahan yaitu ;
1.      Perubahan fisik
Pada masa remaja terjadi pertumbuhan fisik yang cepat dan proses kematangan seksual. Beberapa kelenjar yang mengatur fungsi seksualitas pada masa ini telah mulai matang dan berfungsi. Disamping itu tanda-tanda seksualitas sekunder juga mulai Nampak pada diri ramaja. Perubahan fisik selama masa remaja dibagi menjadi beberapa tahap:
1.      Perubahan Eksternal Perubahan yang terjadi dan dapat dilihat pada fisik luar anak,yuitu :
a.       Perubahan tinggi badan, rata-rata anak perempuan mencapai tinggi matang pada usia antara 17 dan 18 tahun, rata-rata anak laki-laki kira-kira setahun setelahnya. Perubahan tinggi badan remaja dipengaruhi oleh asupan makanan yang diberikan. Anak yang tidak diberikan imunisasi lebih banyak menderita sakit sehingga pertumbuhanya terhambat.
b.      Berat Badan, Perubahan berat badan mengikuti perubahan tinggi badan, perubahan berat badan terjadi akibat penyebaran lemak pada bagian-bagian tubuh yang hanya mengandung sedikit lemak atau bahkan tidak mengandung lemak.
c.       Proporsi Tubuh, Berbagai anggota tubuh lambat laun pencapai perbandingan yang tumbuh denga baik. Misalnya badan melebar dan memanjang sehingga anggota badan tidak kelihatan terlalu panjang.
d.      Organ Seks, baik laki-laki maupun perempuan organ seks mengalami ukuran matang pada akhir masa remaja, tetapi fingsinya belum matang sampai beberapa tahun kemudian. Pada laki-laki biasanya ditandai denga tumbuhnya kumis dan jakun sedangkan pada perempuan ditandai dengan membesarnya payudara.
b.      Masa Dewasa
Seperti halnya dengan remaja, untuk merumuskan sebuah definisi tentang kedewasaan tidaklah mudah. Perbedaan kedewasaan antara laki-laki dan perempuan bila dilihan hampir mirip. Hal ini karena setiap kebudayaan berbeda-beda dalam menentukan kapan seseorang mencapai status dewasa secara formal. Dalam kebudayaan Amerika, seseorang akan dipandang belum mencapai status dewasa kalau ia belum mencapai usia 21 tahun. Sementara di dalam kebudayaan Indonesia seseorang diianggap resmi mencapai status dewasa apabila sudah menikah, meskipun usianya belum mencapai 21 tahun. Pada umumnya psikologi menetapkan sekitar usia 20 tahun sebagai awal masa dewasa dan berlangsung sampai sekitar usia 40-45 tahun. Dilihat dari aspek perkembangan fisik, pada awal masa dewasa perkembangan fisik mencapai puncaknya, dan sekaligus mengalami penurunan selama periode ini. Pada masa dewasa mempunyai perkembangan keintiman yang mengacu pada perkawinan.
Dalam pandangan Erikson, keintiman biasanya menuntut perkembangan seksual yang mengarah pada perkembangan hubungan lawan jenis yang ia cintai. Hubungan seksual dan keintiman pada masa dewasa awal diperoleh melalui lembaga pernikahan atau perkawinan. Setiap individu cenderung mencari pasangan hidup yang mempunyai latar belakang etnik, sosial dan agama yang sama. Bertentangan dengan pendapat umum, kaym perempuan tampaknya kurang romantic dibandingkan dengan laki-laki dalam usaha pendekatan memilih pasangan hidup. Laki-laki cenderung lebih cepat jatuh cinta dari pada perempuan dan merasa puas dengan kualitas calon pasangannya. Sebaliknya, perempuan lebih praktis dan berhati-hati dalam menentukan pasanagn dan lebih mungkin untuk membandingkan calon pasangannya dengan calon-calon alternative lainnya.
Perkawinan menuntut perubahan gaya hidup yang lebih besar bagi perempuan dibandingkan dengan laki-laki. Seorang laki-laki biasanya melanjutkan karirnya, sedangkan perempuan dituntut untuk melepaskan kebebasan kehidupan lajangnya demi berbagai tuntutan peran dan tanggung jawab sebagai seorang istri dan ibu. Perubahan gaya hidup tidak jarang menjadi pemicu timbulnya problem dalam perkawinan.   
Laki-laki dan perempuan mempunyai perbedaan karakter, ada perbedaan esensial pada karakter wanita dan pria dewasa, sepanjang sejarah manusia, orang tidak pernah menyatakan bahwa fisik maupun psikis wanita sama dengan milik pria. Dalam abad ke 19, terutama di bawah pengaruh gerakan-gerakan wanita yang secara sistematis memperjuangkan hak-hak persamaa, banyak orang berusaha untuk menghilangkan perbedaan hakiki antara laki-laki dan perempuan. Banyak perbedaan –perbedaan yang muncul yaitu
1.      Wanita pada umumya lebih tertarik pada hal-hal yang praktis dari pada yang teoritis, berbeda denga laki-laki yang cenderung lebih sedang dengan masalah yang teoritis.
2.      Kaum wanita lebih praktis, lebih langsung, dan lebih meminati segi kehidupan yang konkrit, serta segera. Sedangkan kaum pria pada umumnya mempunyai interes, mempunyai tendensi tertentu, sesuai dengan minat pria. Ringkasnya wanita lebih dekat dengan masalah kehidupan yang konkrit sedangkan lkaum pria lebih tertarik pada segi-segi kejiwaan yang bersifat abstrak.
3.      Pada umumnya wanita sangat bergairah , karena itu tampaknya wanita bersifat lebih spontan dan impulsife. Wanita berfungsi sebagai teman bergaul bagi kaum pria, karena pada umumnya pria tertarik pada keremajaan dan kesegaran sifat-sifat wanita, sedangkan pria sifatnya lebih lamban.
4.      Wanita lebih bersifat sosial, sebaliknya kaum kali-laki bersifat lebih egois(mementingkan dirinya semdiri).
5.      Wanita lebih banyak mengarah keluar, wanita biasanya senang berhias untuk menarik pihak lain. Wanita lebih terbuka hatinya bagi orang lain.
6.      Kaum pria lebih bersifat egoistis. Segenap kegiatan dan hidupnya senantiasa dikaitkan pada macam-macam proyek dan material dari karyanya.
C.    Kesimpulan
Psikologi Merupakan sebuah istilah yang berasal dari bahasa inggris yaitu” Psycology”, pada mulanya berasal dari kata dalam bahasa yunani “psyche”, yang berarti roh, jiwa atau daya hidup, dan “logos” yang berarti ilmu. Jadi, secara harfiah “psychology”berarti “ilmu jiwa”. Psikologi perkembangan pada prinsipnya merupakan cabang dari Psikologi. Psikologi Perkembangan yaitu psikologi yang menitikberatkan pembahasan dan penelitian pada proses-proses dasar dan dinamika perilaku manusia dalam berbagai tahap kehidupan, mulai dari masa konsepsi hingga meninggal dunia. Perkembangan manusia bertahap-tahap dari mulai bayi, remaja dan dewasa, dalam perkembanganya tersebut melalui banyak fase-fase.
Pada masa dewasa antara laki-laki dan perempuan mempunyai banyak perbedaan dalam berbagai hal, dari segi sifat, kemauan dan kelakuanya. Seperti yang telah dituliskan di atas bahwa perempuan dianggap lebih dewasa dibandingkan dengan lak-laki, karena sifat dan keadaan yang membuat seorang perempuan dapat lebih dewasa dibandingkan dengan laki-laki. Sedangkan laki-laki biasanya lebih mementingkan diri sendiri dari pada untuk mementingkan kepentingan sosial. Dalam memilih pasangan hidup perempuan dan laki-laki dewasapun berbeda seorang laki-laki cenderung lebih cepat jatuh cinta dari pada perempuan dan merasa puas dengan kualitas calon pasangannya. Sebaliknya, perempuan lebih praktis dan berhati-hati dalam menentukan pasangan dan lebih mungkin untuk membandingkan calon pasangannya dengan calon-calon alternative lainnya.
Banyak perbedaan-perbedaan antara laki-laki dan perempuan namun pada hakekatnya antara laki-laki dan perempuan saling membutuhkan satu sama lain. Perempuan dewasa membutuhkan figur seorang laki-laki dewasa yang dapat dijadikan sebagai pendamping hidup yang dapat memberikan rasa aman dan bertanggung jawab. Laki-laki yang dapat dijadikan sahabat baik dalam menghadapi masalah-masalah dalam hidup. Seorang laki-laki dewasa juga membutuhkan figur seorang perempuan dewasa yang dapat dijadikan pendamping hidup, yang dapat menjadi istri atau ibu rumah tangga yang baik, perempuan yang mampu memberikan ketenangan disaat dibutuhkan.

Referensi
·         Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
·         Rahayu, Harditono, Siti. 2002. Psikologi Perkembangan. Jogjakarta: Gadjah Mada University Press.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar