Semester 3
KEPEMIMPINAN YANG BAIK DAN BENAR
A. Pendahuluan
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri, manusia selalu berinteraksi dengan sesame serta dengan lingkungan. Manusia selalu hidup berkelompok baik dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil Hidup dalam suatu tidaklah mudah, untuk menciptakan kondisi kehidupan yang harmonis anggota kelompok haruslah saling menghormati dan saling menghargai. Keteraturan hidup perlu selalu dijaga, hidup yang teratur adalah impian bagi setiap insan, merupakan tugas dari manusia untuk menciptakan kehidupan yang harmonis. Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok & lingkungan dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang relatif pelik & sulit. Disinilah dituntut kearifan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan agar masalah dapat terselesaikan dengan baik.
Seseorang dikatakan sebagai pemimpin apabila orang tersebut telah dapat memimpin dirinya sendiri dengan baik dan selanjutnya dapat memimpin orang lain dengan baik juga. Dalam setiap organisasi sangat dibutuhkan seseorang yang dapat memimpin, dapat menjadi tauladan dan dapat menjadikan suatu organisasi tersebut menjadi lebih maju dan berkembang. Tak ada suatu organisasi yang tidak mempunyai pemimpin pasti memerlukan seseorang yang dapat memajukannya. Namun apakah semua organisasi memiliki pemimpin yang diinginkan atau mempunyai pemimpin yang sesuai dengan kriteria seorang pemimpin yang ideal dan di puji oleh bawahanya tentu saja tidak. Banyak pemimpin yang baik tetapi banyak juga pemimpin yang tidak berbakat dijadikan sebagai pemimpin walaupun orang tersebut baik. Banyak hal yang harus diperhatikan dalam memjadi pemimpin yang baik dan tidak mudah juga untuk mewujudkan suatu pemimpin yang benar-benar disegani oleh semua anggotanya maupun oleh bawahanya.
B. Pembahasan
Pengertian pemimpin menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah Orang yang memimpin (KBBI.2000:874). Kepemimpinan adalah perihal pemimpin. Pemimpin dikatakan sebagai yang paling utama diantara yang lainnya karena di tangan pemimpinlah suatu organisasi dapat menjadi baik atau akan menjadi buruk. Banyak hal yang harus di penuhi oleh seorang pemimpin agar dapat menjadi pemimpin yang baik dan dapat berhasil dalam memimpin. Apa yang nantinya menjadi keputusan seorang pemimpin itulah yang akan menentukan akan majunya suatu organisasi atau akan mundurnya suatu organisasi. Memilih seorang pemimpin haruslah memilih pemimpin yang benar-benar unggul, berkualitas dibandingkan dengan orang-orang lain yang ada disekitarnya.
Keith Devis merumuskan 4 sifat umum yang berpengaruh terhadap keberhasilan kepemimpinan organisasi, antara lain :
1. Kecerdasan
Berdasarkan hasil penelitian, pemimpin yang mempunyai kecerdasan yang tinggi di atas kcerdasan rata-rata dari pengikutnya akan mempunyai kesempatan berhasil yang lebih tinggi pula. Karena pemimpin pada umumnya memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pengikutnya. Dengan kecerdasan yang dimilikinya pemimpin dapat menentukan suatu jalan yang akan ditempuh untuk kemajuan suatu organisasi.
2. Kedewasaan dan keleluasaan dalam hubungan sosial
Umumnya di dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan internal maupun eksternal, seorang pemimpin yang berhasil mempunyai emosi yang matang dan stabil. Hal ini membuat pemimpin tidak mudah panik dan goyah dalam mempertahankan pendiria yang diyakini kebenaranya.
3. Motivasi Diri dan Dorongan Berprestasi
Seorang pemimpin yang berhasil umumnya memiliki motivasi diri yang tinggi serta dorongan untuk berprestas. Dorongan yang kuat ini kemudian tercermin pada kinerja yang optimal, efektif dan efisien.
4. Harus bisa membedakan antara Cinta dan Tugas
Seorang pemimpin boleh aja jatuh cinta (itu sih wajar-wajar aja). Jatuh cinta dengan siapa aja itu juga hak dia, bahkan dengan sesama pengurus. Lain kalo di kantor misalnya yang punya larangan nggak bole pacaran dengan karyawan satu kantor.
Perilaku seorang pemimpin sangat menentukan juga, Pemimpin yang melayani bukan sekedar memperlihatkan karakter dan integritas, serta memiliki kemampuan metode kepemimpinan, tapi dia harus menunjukkan perilaku maupun kebiasaan seorang pemimpin. Dalam buku Ken Blanchard disebutka perilaku seorang pemimpin, yaitu :
Ø Pemimpin tidak hanya sekedar memuaskan mereka yang dipimpin, tapi sungguh – sungguh memiliki kerinduan senantiasa untuk memuaskan Tuhan. Artinya dia hidup dalam perilaku yang sejalan dengan firman Tuhan. Dia memiliki misi untuk senantiasa memuliakan Tuhan dalam setiap apa yang dipikirkan, dikatakan, dan diperbuatnya.
Ø Pemimpin fokus pada hal – hal spiritual dibandingkan dengan sekedar kesuksesan duniawi. Baginya kekayaan dan kemakmuran adalah untuk dapat memberi dan beramal lebih banyak. Apapun yang dilakukan bukan untuk mendapat penghargaan, tapi melayani sesamanya. Dan dia lebih mengutamakan hubungan atau relasi yang penuh kasih dan penghargaan, dibandingkan dengan status dan kekuasaan semata.
Ø Pemimpin sejati senantiasa mau belajar dan bertumbuh dalam berbagai aspek , baik pengetahuan, kesehatan, keuangan, relasi, dsb. Setiap harinya senantiasa menyelaraskan (recalibrating ) dirinya terhadap komitmen untuk melayani Tuhan dan sesame. Melalui solitude (keheningan), prayer (doa), dan scripture (membaca Firman Tuhan ).
Demikian kepemimpinan yang melayani menurut Ken Blanchard yang sangat relevan dengan situasi krisis kepemimpinan yang dialami oleh bangsa Indonesia. Bahkan menurut Danah Zohar, penulis buku Spiritual Intelligence: SQ the Ultimate Intelligence, salah satu tolak ukur kecerdasan spiritual adalah kepemimpinan yang melayani (servant leadership). Bahkan dalam suatu penelitian yang dilakukan oleh Gay Hendrick dan Kate Luderman, menunjukkan pemimpin – pemimpin yang berhasil membawa perusahaannya ke puncak kesuksesan biasanya adalah pemimpin yang memiliki SQ yang tinggi. Mereka biasanya adalah orang –orang yang memiliki integritas, terbuka, mampu menerima kritik, rendah hati, mampu memahami spiritualitas yang tinggi, dan selalu mengupayakan yang terbaik bagi diri mereka sendiri maupun bagi orang lain.
C. Kesimpulan
Kata pemimpin, kepemimpinan serta kekuasaan memiliki keterikatan yang tak dapat dipisahkan. Karena untuk menjadi pemimpin bukan hanya berdasarkan suka satu sama lainnya, tetapi banyak faktor. Pemimpin yang berhasil hendaknya memiliki beberapa kriteria yang tergantung pada sudut pandang atau pendekatan yang digunakan, apakah itu kepribadiannya, keterampilan, bakat, sifat – sifatnya, atau kewenangannya yang dimiliki yang mana nantinya sangat berpengaruh terhadap teori maupun gaya kepemimpinan yang akan diterapkan.
Kepemimpinan sesungguhnya tidak ditentukan oleh pangkat atau jabatan seseorang. Kepemimpinan adalah sesuatu yang muncul dari dalam dan merupakan buah dari keputusan seseorang untuk mau menjadi pemimpin, baik bagi dirinya sendiri, bagi keluarga, bagi lingkungan pekerjaan, maupun bagi lingkungan sosial dan bahkan bagi negerinya. Sering kali seorang pemimpin sejati tidak diketahui keberadaannya oleh mereka yang dipimpinnya. Bahkan ketika misi atau tugas terselesaikan, maka seluruh anggota tim akan mengatakan bahwa merekalah yang melakukannya sendiri. Pemimpin sejati adalah seorang pemberi semangat (encourager), motivator, inspirator, dam maximizer.
Seorang jika ingin menjadi pemimpin yang baik maka seseoreng tersebut harus bisa menjadi pemimpin bagi diri sendiri. Apabila seseorang tersebut telah berhasil menjadi pemimpin bagi diri sendiri maka orang tersebut akan bisa menjadi pemimpin bagi orang lain, seorang pemimpin yang baik akan mampu memberikan yang terbaik untuk kemajuan dari suatu organisasi tang dipimpinnya.
Referensi :
· Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
· http://www.leadershiparticles.net (diakses Jum’at, 8 Oktober 2010).
· http://sosbud.kompasiana.com/2009/12/30/spektrum-pemimpin-yang-kreatif/ (diakses minggu, 10 Oktober 2010).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar