Nama : Dina Rahmani Dosen : Pachlan,S.Ag
Indra Saputra Semester Lima
KEBUDAYAAN NUSANTARA
A. Pengdahuluan
Dengan perkembangan zaman hingga adanya masa bertempat tinggal dan bercocok tanam, manusia zaman dahulu mulai membentuk kebudayaan yang berbeda dengan kebudayaan lain. Hal itu berdasarkan pengalam berbindah-pindah tempat dan juga dari cerita-cerita nenek moyang.
Untuk mengetahui kebudayaan asli Nusantara memang sangatlah sulit dicari. Sebab berdasarkan sejarah, sejak mulai 2000 SM Nusantara kedatangan tamu dari bangsa-bangsa Melanosoid. Menurut sejarah, suku bangsa asli Indonesia adalah bangsa Negroid yang sekarang menjadi warga timur Indonesia dan Australia. Hal ini karena adanya desakan dari bangsa pendatang yang masih bersistem Nomaden.
B. Pembahasan
“kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia” (http://answers.yahoo.com/question/index?qid=20080228201905AAD6p9J).
1. Bertani atau bercocok tanam.
Kebudayaan bertani yang digunakan antara negara satu dengan yang lain juga berbeda, misal di Nusantara pertanian disesuaikan dengan musim yang ada dan juga wilayah karena Nusantara berada didaerah Tropis.
2. Berlayar
Nusantara merupakan negara kepulauan. Orang dahulu berpindah dengan cara berlayar antara pulau yang satu dengan pulau yang lain. Mungkin berbeda dengan sebelum Nusantara ada, yaitu ketika masih disebut dengan nama Pasifik.
3. Suku.
Sebelum manusia mengenal adanya kerajaan, mereka telah membentuk suatu pengelompokan. Namun, pengelompokan yang terjadi hanya dalam lingkup kecil seperti adanya suku (pedesaan). Mereka bergerombol disuatu tempat untuk membentuk suatu tatanan pemerintahan kecil dan masih sangat sederhana.
4. Keagamaan.
Bentuk keagamaan yang ada pada masa lampau masih terikat dengan Dinamisme dan Animisme yang masih memuja kepada roh leluhur dan benda-benda keramat. Terjadinya bentuk keagamaan yang bersifat Dinamisme dan Animisme juga karena cerita dari nenek moyang yang berpindah-pindah tempat dan menimbulkan adanya beberapa persepsi yang sampai sekarang masih digunakan oleh sebagian orang.
Sebagian tradisi asli Indonesia telah dibahas, mungkin kebudayaan itu benar atau salah kita tidak tahu. Karena kebudayaan sebenarnya sangat sulit diketahui dari titik nol budaya itu muncul. Hal ini ditunjukan dari bangsa asli Nusantara adalah Bangsa Negroid. Yang zaman dahulu tersisihkan oleh bangsa Melanosoid.
Akan tetapi, melanosoid itu ada ketika Nusantara masih bernama Pasifik. Jadi kalu kita membahas kebudayaan Nusantara kita juga membahas kebudayaan dari bangsa Melanosoid yang datang pada masa Pasifik. Akan tetapi, kebudayaan Nusantara mengalami akulturasi dan asimilasi budaya dari India. “Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing. Kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya sendiri tanpa menyebabkan hilangnya unsur kebudayaan kelompok itu sendiri”( http://id.wikipedia.org/wiki/Akulturasi).
Berbeda dengan halnya pengertian asimilasi, “pembauran dua kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan asli sehingga membentuk kebudayaan baru” (http://id.wikipedia.org/wiki/Asimilasi(sosial)). Kebudayaan yang terjadi akulturasi antara kebudayaan Nusantara dengan India yang dibawa oleh para pedagang kebanyakan berkaitan dengan unsur keagamaan. Namun, tidak semua budaya yang bercampur bersifat agama. Akulturasi budaya antara Nusantara dengan India dan Nusantara, antara lain;
1. Bahasa
Percampuran bahasa masih dapat kita ketahui dari penggunaan yang kita pakai dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi dalam Kamus Besar Bangsa Indonesia (KBBI), bahasa sansekerta juga ikut berperan dalam perbendaharaan kata. Zaman dahulu juga dapat dilihat dari berbagai prasasti yang ada, seperti prasasti Yupa dari Kerajaan Kutai sekitar abad 5-7 Masehi.
2. Religi atau Keagamaan
Sistem kepercayaan di Nusantara sebelum agama dari India muncul masih menganut kepercayaan tentang Dinamisme dan Animisme. Agama Hindu dan Buddha yang berkembang di Nusantara sudah mengalami perpaduan dengan kepercayaan animisme dan dinamisme, atau dengan kata lain mengalami Sinkritisme. “Sinkritisme adalah bagian dari proses akulturasi, yang berarti perpaduan dua kepercayaan yang berbeda menjadi satu” ( http://pakyoyok.multiply.com/journal/item/6).
3. Pemerintahan
Dengan adanya pengaruh kebudayaan dari India, juga merubah sistem pemerintahan yang ada di Nusantara yang dahulunya adalah berbasis suku kemudian menjadi kerajaan.
4. Politik
Sistem politik sangat menonjol ditunjukan oleh kebudayaan yang berasal dari agama Hindu. Dengan menerapkan sistem kasta di dalam bentuk pemerintahan kerajaan. Sejarah sebelumnya, Nusantara belum mengenal sistem kasta. Tetapi, agama Buddha masuk ke Nusantara juga membawa sistem politik dengan tidak menerapkan sistem kasta.
5. Sistem pengetahuan
Wujud akulturasi dalam bidang pengetahuan, salah satunya yaitu perhitungan waktu berdasarkan kalender tahun saka, tahun dalam kepercayaan Hindu. Menurut perhitungan satu tahun Saka sama dengan 365 hari dan perbedaan tahun saka dengan tahun masehi adalah 78 tahun sebagai contoh misalnya tahun saka 654, maka tahun masehinya 654 + 78 = 732 M. Di samping adanya pengetahuan tentang kalender Saka, juga ditemukan perhitungan tahun Saka dengan menggunakan Candrasangkala. Candrasangkala adalah susunan kalimat atau gambar yang dapat dibaca sebagai angka. Candrasangkala banyak ditemukan dalam prasasti yang ditemukan di pulau Jawa, dan menggunakan kalimat bahasa Jawa salah satu contohnya yaitu kalimat Sirna ilang Kertaning Bhumi apabila diartikan sirna = 0, ilang = 0, kertaning = 4 dan bhumi = 1, maka kalimat tersebut diartikan dan belakang sama dengan tahun 1400 saka atau sama dengan 1478 M yang merupakan tahun runtuhnya Majapahit.
6. Peralatan hidup dan Teknologi.
Salah satu wujud akulturasi dari peralatan hidup dan teknologi terlihat dalam seni bangunan Candi. Seni bangunan Candi tersebut memang mengandung unsur budaya India tetapi keberadaan candi-candi di Nusantara tidak sama dengan candi-candi yang ada di India, karena candi di Nusantara hanya mengambil unsur teknologi perbuatannya melalui dasar-dasar teoritis yang tercantum dalam kitab Silpasastra yaitu sebuah kitab pegangan yang memuat berbagai petunjuk untuk melaksanakan pembuatan arca dan bangunan.
7. Kesenian
Beberapa kesenian yang timbul karena kebudayaan India terlihat dalam benttuk candi dan seni ukir yang terdapat di dinding-dinding candi dengan memasukan cerita keagamaan yang berasal dari India. Selain di candi, kesenian juga nampak dalam seni pertunjukan wayang kulit. Dengan memasukan tokoh-tokoh kepahlawanan India kuno.
Prasasti yang menggunakan bahasa sansekerta antara lain;
1. Prasasti Mulawarman, Kutai
2. Prasasti kebon kopi, Ciampea, Bogor
3. Prasasti Tugu, Kabupaten Bekasi.
4. Prasasti Cidanghiang, Pandeglang, Banten.
5. Prasasti Muara Cianten, Ciampea, Bogor.
6. Prasasti Jambu, Nanggung, Bogor.
7. Prasasti Pasir Awi, Ciampea Bogor.
8. Prasasti Tuk Mas, Grabag, Magelang.
9. Prasasti Canggal, Magelang.
10. Prasasti Tritempusan, Kedu, Temanggung, Jawa Tegah.
11. Prasasti Mula Malurung, Malang.
C. Penutup
Mencari kebudayaan asli setiap negara memang sangat sulit, sebab sejarah saja tidak dapat menggali kebudayaan dari titik nol atau di cari dari akar. Apalagi orang pada masa lalu merupakan orang yang masih berpindah-pindah tempat (Nomaden). Bahkan mengenal budaya Nusantara saja sangat sulit karena pada masa Pasifik sudah didatangi oleh bangsa Melanosoid yang membuat penduduk asli Pasifik tersingkir ke daerah timur (Papua dan Australia). Tetapi, karena kita membahas tentang kebudayaan Nusantara sehingga kita hanya membicarakan tentang kebudayaan bangsa Melanosoid. Karena pada masa Nusantara penduduknya adalah bangsa Melanosoid.
Kebudayaan Nusantara dapat dilihat dari kebudayaan zaman dahulu, seperti berburu, bercocok tanam, kepercayaan yang bersifat Animisme dan Dinamisme, dan sistem pemerintahan yang masih bersifat distrik. Kemudian setelah adanya perdagangan India Cina melewati laut dan Nusantara merupakan jalur perdagangan maka Nusantara-pun terkena imbas dari kebudayaan India.
Kebudayaan India yang bercampur dengan kebudayaan Nusantara dapat terlihat dalam beberapa segi. Antara lain, dalam penggunaan bahasa, kesenian, sistem pemerintahan, pilitik, sistem keagamaan, ilmu pengetahuan, dan peralatan hidup dan teknologi. Percampuran kebudayaan yang terjadi di Nusantara ada dua macam,yaitu; asimilasi dan akulturasi.
Referensi
http://www.budaya-indonesia.org/iaci/Tarian. akses tanggal 05 Oktober 2011.
http://history1978.wordpress.com/2009/10/01/ed-undefined-budaya-asli-indonesia-sebelum-masuknya-hindu-budha/. Akses tanggal 05 Oktober 2011.
http://www.lintasberita.com/Dunia/Berita-Dunia/Siapakah-Pribumi-Asli-Nusantara-Indonesia-. Akses tanggal 05 Oktober 2011.
http://coaxx.heck.in/agama-asli-nusantara-indonesia.xhtml. Akses tanggal 05 Oktober 2011.
http://answers.yahoo.com/question/index?qid=20080228201905AAD6p9J. Akses tanggal 04 Oktober 2011.
http://id.wikipedia.org/wiki/Asimilasi_(sosial). Akses tanggal 05 Oktober 2011.
http://id.wikipedia.org/wiki/Akulturasi. Akses tanggal 05 Oktober 2011.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar