jejak ajaran Buddha

jejak ajaran Buddha

SPACE IKLAN

SPACE IKLAN

Translate

Kamis, Desember 08, 2011

NIBBANA TERMASUK DALAM LINGKUP PATICCASAMUPPADA

Nama   : Siti Parsiyah                          Makul                          : Filsafat Buddha I
NIM    : 09.1.178                                Dosen Pengampu        : Slamet Waluyono, S.Ag.
           
NIBBANA TERMASUK DALAM LINGKUP PATICCASAMUPPADA
Nibbana adalah suatu keadaan di luar duniawi, disadari oleh para Buddha dan Arahat, diterangkan untuk tidak dikondisikan oleh sebab apapun. Karenanya hal itu tidak mungkin menjadi, berubah dan terurai. Itu merupakan pengertian Nibbana secara dalam dan seolah-olah jauh dari kehidupan manusia, memang dalam kehidupan Sang Buddha dahulu orang-orang mudah untuk mencapai tingkat kesucian dan pada dasarnya setiap orang mempunyai benih kebudhaan namun dalam kehidupan ini sulit untuk mencapainya karena keadaan yang seperti ini dan kualitas batin orang yang sudah menurun. Nibbana dapat diartikan ketika pikiran seseorang terbebas dari akar kejahatan atau lobha, dosa, dan moha. Seseorang yang batinnya terbebas dari lobha, dosa, moha tidak akan memikirkan hal-hal yang tidak bermanfaat.
Nibbana masih termasuk dalam lingkup Paiccasamuppada maksudnya bahwa dalam pencapaian Nibbana tidak mungkin secara tiba-tiba, pasti melalui berbagai tahap atau proses, dan ada sebabnya (kausal). Nibbana bukan merupakan suatu anugrah atau keajaiban. Proses atau usaha-usaha sebelum mencapai Nibbana itu merupakan sebabnya. Nibbana merupakan hasil dari kondisi sebab. Seseorang yang ingin mencapai Nibbana harus melakukan berbagai usaha, harus mengkondisikan agar Nibbana itu dapat terealisasi. Seperti kamma  atau hasil dari perbuatan tidak akan berbuah tanpa adanya suatu kondisi yang mendorongnya, apabila pikiran seseorang tidak mengkondisikan untuk terjadinya sesuatu maka suatu hal tersebut tidak akan terjadi. Nibbana tanpa adanya kondisi sebab yang menorong mak tidak akan terjadi. Berbagai usaha atau hal-hal yang menjadi suatu sebab pencapaian Nibbana seperti: usaha seseorang untuk melenyapkan sepuluh samyojana, melakukan meditasi baik samatha atau vipassana bhavana, melaksanakan vipassana bhavana dengan melihat anicca, dukkha dan anatta. Sehingga saupadisesa nibbana atau anupadisesa nibbana dapat dicapai. Jadi bila dipikir secara dalam nibbana masih dalam lingkup paticcasamuppada, bebagai upaya itu juga tdak dapat secaramudah dilakukan berbagai sebab dan akibat berlangsung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar