Membangkitkan Kesadaran Pikiran
Semua makhluk yang belum terbebas dari keserakahan (lobha), kebencian (dosa) dan kebodohan (moha) pasti masih mengalami kelahiran. Hal ini disebabkan karena ketiga hal tersebut merupakan akar kejahatan yang ada dalam diri manusia. Akar kejahatan tersebut adalah faktor penentu kelahiran seseorang, apabila lobha, dosa, dan moha yang dimiliki seseorang sedikit maka akan membawa seseorang terlahir ke alam bahagia dan yang kadarnya tinggi akan terlahir di alam yang menderita yaitu di salah satu dari tiga puluh satu kehidupan. Makhluk yang terlahir sebagai manusia merupakan suatu keberuntungan (kebahagiaan) karena memiliki akal pikiran yang dapat digunakan untuk berpikir secara rasional sedangkan hewan tidak dapat berpikir seperti manusia. Manusia yang dapat mengolah pikirannya dengan baik akan mendapat manfaat dan yang tidak dapat akan mendapat kerugian, bahkan dari pikiran yang tidak terkontrol akan menimbulkan perbuatan buruk seperti perbuatan yang dilakukan oleh hewan, contohnya seks bebas yang dilakukan oleh kaum remaja merupakan tindakan tidak bermoral.
Seseorang yang dapat berpikir dengan baik berarti dapat menyadari tentang pikiran yang dimilikinya. Thich (2010: 7) menjelaskan kesadaran pikiran adalah jenis kesadaran yang pertama. Kesadaran ini menghabiskan hampir seluruh energi kita. Kesadaran pikiran adalah kesadaran kerja kita yang membuat penilaian dan rencana; itu adalah bagian dari kesadaran kita atas kekhawatiran dan proses analisis. Pikiran tidak dapat terlepas dari energi, orang yang lemas, tidak mempunyai tenaga cukup akan sulit untuk berpikir, contohnya ketika seseorang sedang mengerjakan tugas pasti menghabiskan banyak energi, orang yang sedang sakit akan sulit untuk berpikir karena tenaga dan pikirannya kurang aktif. Kesadaran pikiran juga tidak terlepas dari kesadaran tubuh, karena kesadaran pikiran tidak mungkin hadir tanpa otak. Tubuh dan pikiran adalah dua hal yang ada dalam diri manusia. Seseorang melakukan perbuatan melalui tubuh atau ucapan merupakan hasil dari proses berpikirnya, tanpa melalui badan jasmani (tubuh) dan ucapan, orang lain akan sulit untuk mengetahui maksud seseorang tersebut, karena tidak ada seseorang yang dapat membaca pikiran orang lain kecuali seseorang yang mempunyai kekuatan batin atau kemampuan tertentu.
Seseorang yang dapat menyadari pikirannya berarti dapat menyeimbangkan antara kesadaran pikiran dan kesadaran tubunya dan melatih kesadaran pikiran dalam kebiasaan penuh kesadaran. Penuh kesadaran akan membuat seseorang selalu berada pada saat ini dan membuat kesadaran pikiran untuk selalu relaks dan melepaskan kekhawatiran tentang masa lalu atau masa depan yang belum pasti. Seseorang yang belum dapat sadar dapat membangkitkan kesadaran berpikir dengan cara melakukan meditasi dan mengubah pola pikir. Salah satu meditasi yang dapat dilakukan yaitu meditasi pernapasan. Seseorang yang akan melakukan meditasi pernapasan dapat dilakukan dari sedikit demi sedikit, dari lima menit, lima belas menit, atau tiga puluh menit dengan menghitung keluar masunya napas secara sadar. Pola pikir adalah penentu kebaikan atau keburukan seseorang, karena pola pikir yang buruk akan mengakibatkan keburukan dan sebaliknya, misalnya orang yang berpikir bahwa dirinya tidak mampu untuk melakukan sesuatu maka dalam kenyataanya ia pun tidak mampu melakukannya. Mengubah pola pikir dari buruk menjadi baik dapat dilakukan dengan cara berusaha berpikir positif setiap saat, percaya bahwa diri kita bisa. Seseorang yang melakukan meditasi dan mengubah pola pikir dengan sungguh-sungguh, melakukan latihan-latihan secara teratur akan dapat memperoleh manfaat, dapat sadar berpikir yang menentukan pikiran, ucapan, dan perbuatan baik sehingga kehidupan akan lebih bahagia.
Referensi:
- Hanh, Thich Nhat. 2010. Buddha Mind, Buddha Body. Diterjemahkan oleh Lili Tjitadewi Satyaguna. _____: Karaniya.
JOIN NOW !!!
BalasHapusDan Dapatkan Bonus yang menggiurkan dari dewalotto.club
Dengan Modal 20.000 anda dapat bermain banyak Games 1 ID
BURUAN DAFTAR!
dewa-lotto.name
dewa-lotto.org