PENTINGNYA PEMBELAJARAN
SEBAGAI SUATU SISTEM
A. Pengertian Pembelajaran
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1976 :108) Pembelajaran berasal dari suku kata “belajar” yang mempunyai pengertian yaitu berusaha (berlatih) supaya mendapat suatu kepandaian. Pembelajaran ialah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar yang merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru selaku pendidik dan belajar dilakukan oleh siswa selaku peserta didik. Makna dari pembelajaran menurut Corey (1986:195) adalah sustu proses dimana lingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondidi-kondisai khusus atau menghasilkan respon terhadap situasi tertentu. Mengajar menurut William H Burton adalah upaya memberikan Stimulus, bimbingan pengarahan, dan dorongan kepada siswa agar terjadi proses belajar. Pembelajaran juga mempunyai pengertian sebagai suatu usaha membelajarkan kepada orang lain, supaya orang yang berusaha tadi memiliki perbedaan dalam hal Psikis yaitu yang tadinya tidak mengerti menjadi mengerti.
Didalam suatu pembelajaran pasti terdapat adanya suatu proses belajar mengajar. Belajar mengajar merupakan suatu nilai yang brsifat edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan anak didik. Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan, diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan. Pembelajaran berbeda dengan pengajaran, pembelajaran merupakan suatu usaha untuk menbelajarkan kepada orang lain, supaya orang yang berusaha tadi mempunyai perbedaan dalam hal psikis yaitu perbedaan ketika orang tersebut belum mengerti dan orang tersebut sudah mengerti. Sedangkan pengajaran adalah suatu proses di mana kegiatan-kegiatan disusun untuk pelajar bertujuan untuk membawa perubahan tingkah laku pada diri mereka dalam proses pembelajaran. Namun keduanya memiliki keterkaitan yaitu Pengajaran yang berkesan berlaku jika pelajar menguasai dengan sepenuhnya pengetahuan dan kemahiran yang diajar oleh guru.
B. Pengertian Sistem
Istilah Sistem berasal dari bahasa yunani “systema” yang berarti sehimpunan bagian atau komponen yang saling bergantungan secara teratur dan merupakan suatu keseluruhan.
Sedangkan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1976 : 954) Sistem memiliki tiga pergertian yaitu:
Ø Sekelompik bagian-bagian yang bekerja bersama-sama untuk melakukan suatu maksud.
Ø Sekelompok dari pendapat, peristiwa, kepercayan yang disusun dan diatur baik-baik.
Ø Cara (metode) yang teratur untuk melakukan sesuatu.
Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem adalah Suatu kesatuan yang tidak boleh dipisahkan, saling mengikat dan keduanya tidak dapat dipisahkan.
Sistem sangat diperlukan dalam sebuah organisasi atau suatu lembaga jika dilihat dari pengertian diatas sistem merupakan seperangkat komponen yang saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Zahara Idris mengemukakan bahwa sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri atas kesatuan yang terdiri atas komponen-komponen atau elemen-elemen atau unsur-unsur sebagai sumber-sumber yang mempunyai hubungan fungsional yang teratur, yang tidak sekedar acak, yang saling membantu untuk mencapai suatu hasil (product).Sebagai contoh, tubuh manusia merupakan suatu sistem yang terdiri atas komponen-komponen, antara lain jaringan daging, otak, urat syaraf, darah, dan tulang-tulang. Setiap komponen itu mempunyai fungsi sendiri-sendiri, dan satu sama lain saling berkaitan sehingga merupakan suatu kebulatan atau kesatuan yang hidup. Dengan kata lain, semua komponen itu berinteraksi sedemikian rupa sehingga mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. (Zahara Idris, 1987 :108)
C. Pembelajaran sebagai suatu sistem
Pembelajaran sebagai suatu sistem adalah terdiri dari banyak faktor pendukung atau komponen, dimana antar faktor yang satu dengan yang lain saling berhubungan erat dalam menghasilkan output atau lulusan, misalnya kurikulum, sumber daya pengajar dll. Dapat dikatakan bahwa sistem merupakan suatu proses, dan dengan adanya proses tersebut diharapkan apa yang ingin dicapai dapat terrealisasi yaitu sebuah tujuan pembelajaran. Jadi dengan adanya sebuah proses yang berjalan, maka sistem akan tercipta dengan sendirinya. Maka pembelajaran adalah suatu sistem dari kesalahan-kesalahan yang pernah dilalui untuk kemudian melanjutkan menjadi sebuah kesinambungan yang sempurna dan benar, ini merupakan proses terbentuknya suatu sistem.
Pembelajaran merupakan suatu usaha untuk mencapai suatu tujuan pendidikan. Suatu usaha pembelajaran menyangkut tiga unsur pokok yaitu unsur masukan (input), unsur proses usaha itu sendiri (transformasi), dan unsur hasil usaha (output). Hubungan ketiganya dapat digambarkan sebagai berikut :
![]() | |||||||||||||||
![]() | ![]() | ||||||||||||||
![]() | ![]() | ||||||||||||||
![]() | |||||||||||||||
![]() | |||||||||||||||
![]() | |||||||||||||||
[Kemampuan [ Kurikulum [Pengetahuan
[Kepribadian [ Metode&Cara Penilaian [Keterampilan
[Sikap [ Sarana Pembelajaran
[Intelegensi [ Sistem Administrasi
[ Guru & Personil lainnya
Setiap unsur dalam sistem pembelajaran ini saling berkaitan dan pengaruh mempengaruhi. Kelemahan salah satu unsur dalam sistem tersebut akan mempengaruhi seluruh sistem pembelajaran itu. Oleh karena itu dalam usaha mengembangkan sistem pembelajaran, setiap unsur pokok dalam sistem pembelajaran harus mendapatkan perhatian dan pengembangan yang utama.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran sebagai suatu sistem adalah usaha yang dilakukan oleh sekelompok manusia untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang sudah direncanakan sejak awal. Dalam proses pembelajaran meliputi tiga unsur atau komponen penting yang saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan yaitu meliputi input, transformasi, output. Jika salah satu komponen atau unsur tersebut mengalami suatu permasalahan atau salah satu unsur tersebut tidak dapat dipenuhi maka proses pembelajaran tidak akan berjalan dengan lancar, misalnya jika dalam suatu sekolah tidak terdapat calon siswa atau guru, maka proses pembelajaran disekolah tersebut tidak akan berjalan dengan lancar dan tentu saja tujuan pembelajaran tidak dapat dipenuhi.
Sebagai suatu instansi seharusnya memperhatikan komponen-komponen penting ini supaya sistem pembelajaran dapat berjalan dengan lancar dan maksimal, maka dengan lancarnya sistem pembelajaran secara otomatis tujuan pambelajaran juga pasti akan dengan mudah dicapai. Dalam hal ini bukan hanya lembaga atau instansi saja yang memperhatikan komponen-komponen tersebut namun para pendidik dan anak didik juga harus ikut serta dalam usaha mencapai tujuan pembelajaran.
Referensi :
Ø Ihsan.H.Fuad. 1995. Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Ø Zain, Aswan Dkk. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Ø Tim Penyusun. 1976. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PN Balai Pustaka
Ø http://members.tripod.com/jpn_sem3/publish/pen_pem.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar