jejak ajaran Buddha

jejak ajaran Buddha

SPACE IKLAN

SPACE IKLAN

Translate

Kamis, Desember 08, 2011

Kelompok 4                                                                                                                          
1.      Susanti              (09.1.182)                                          Tugas  : Ritual Buddhis
2.      Triyono            (09.1.183)                                          Dosen  : Supriyanto, S.Ag.
3.      Widyaningsih  (09.1.184)
4.      Yudiyono         (09.1.186)
5.      Yuliastuti          (09.1.187)

RENUNGAN SEBELUM DAN SESUDAH BERBUAT
Renungan Sebelum Melakukan Aktivitas
Hari ini, sebelum saya memulai aktivitas sehari-hari, saya berharap semoga dari saya membuka mata sampai saya memejamkan mata lagi, saya dapat memulai aktivitas dengan sadar dan selalu waspada  atas apa yang akan saya lakukan. Saya berharap aktivitas yang saya lakukan dapat memberi motivasi dan harapan bagi semua orang di sekitar saya. Semoga dengan perlindungan Sang Triratna, saya selalu dalam jalan Dhamma. Semoga hari ini, saya dapat melakukan perbuatan baik lebih dari hari kemarin, dan semoga saya dapat mengurangi perbuatan salah yang selalu menjadi kebiasaan dalam aktivitas saya tanpa ada suatu ajakan dan akan timbul dari lupuk hati saya sendiri.
Apapun yang akan saya terima pada hari ini, baik pujian, maupun celaan akan saya terima dengan sewajarnya. Apabila pujian yang saya terima, saya tidak akan menjadi sombong, tetapi saya akan selalu bermurah hati dan berusaha untuk dapat member pujian kepada orang yang telah memberi saya pujian dan apabila celaan yang yang saya terima, maka saya akan menerimanya dengan lapang dada, saya akan berusaha untuk mengintropeksi diri dan selalu memperbaiki perbuatan salah yang dapat merugikan orang yang ada di sekitar saya maupun yang jauh.
Saya berusaha untuk selalu ingat dan mengamalkan pancasila Buddhis yang menjadi pedoman saya sebagai siswa sang Buddha. Semoga dengan apa yang telah saya renungkan, saya dapat memulai aktivitas hari ini dengan lancar dan karma baik selalu bersama langkah saya. Semoga saya dapat memancarkan metta (cinta kasih) kepada semua makhluk, baik yang saya lihat maupun yang tidak bisa saya lihat, semoga mereka semua dapat hidup berbahagia.
Sadhu… Sadhu… Sadhu…
Attana va katam papam           Attanava visujjhati
Attana samkilissati,                 Suddhi asuddhi paccattam
Attana akatam papam             Nanno annam visodhaye.
(Dhammapada,  Atta Vagga, Bab XII, syair 165)

Artinya :
Oleh diri sendiri kejahatan dilakukan, oleh diri sendiri pula seseorang ternoda. Oleh diri sendiri pula seseorang menjadi suci. Suci atau tidak suci tergantung pada diri sendiri, tak seorang pun yang dapat mensucikan orang lain.
Renungan Sesudah Berbuat Baik
Hari ini atau pun sebelumnya, apabila saya telah berbuat baik terhadap orang lain, baik melalui pikiran, perbuatan, maupun ucapan demi kebahagiaan orang lain, sekarang saya ikut bergembira oleh perbuatan baik saya. Saya bergembira karena perbuatan baik saya, dan dengan kebahagiaan ini saya membagi kegembiraan ini pada semua makhluk. Saya bergembira karena perbuatan baik saya, dan berjanji tidak akan membicarakan perbuatan-perbuatan baik saya dan membandingkan dengan orang lain.
Saya bergembira karena perbuatan baik saya, dengan harapan agar perbuatan-perbuatan tersebut dapat membangkitkan keinginan orang lain untuk melakukan perbuatan baik juga. Saya bergembira karena perbuatan baik saya, dan oleh karena itu saya menjadi tenang dan damai. Saya bergembira karena perbuatan baik saya, dengan harapan semoga dapat meringankan dan melepaskan beban atau penderitaan makhluk lain. Saya bergembira karena perbuatan baik saya, dengan harapan semoga perbuatan-perbuatan baik saya melindungi dari segala kejahatan dan penderitaan.

Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatha
Semoga Semua Makhluk Hidup Berbahagia
Sadhu…Sadhu…Sadhu…

Renungan Sesudah Berbuat Salah
Apabila hari ini atau pun sebelumnya, saya telah berbuat kesalahan terhadap orang lain, baik kesalahan kecil ataupun besar, sekarang saya mengakui kesalahan-kesalahan tersebut dan memohon maaf di depan altar Buddha. Saya memohon maaf, bukan untuk menutup-nutupi kesalahan-kesalahan saya. Saya memohon maaf, bukan untuk mencari alasan-alasan. Saya memohon maaf karena menyadari betapa tidak berartinya saya mengeluh ketika seseorang berbuat kesalahan terhadap diri saya. Saya memohon maaf, berharap agar perbuatan salah saya tidak dicontoh oleh orang lain. Saya memohon maaf, benar-benar menyesal dan akan memperbaiki diri saya. Saya memohon maaf dan berjanji di kemudian hari saya selalu dapat mengendalikan diri saya sehingga tidak melakukan kesalahan lagi. Semoga semua makhluk bebas dari akibat kesalahan-kesalahan yang diperbuat. Semoga semua makhluk dimaafkan atas kesalahan-kesalahannya. Semoga kesalahan-kesalahan saya selalu tidak berarti dan mudah diatasi. Semoga setiap makhluk selalu memenuhi diri sendiri dengan pikiran memaafkan.
Sudassam vajjamaññesam     
Attano pana duddasam   
Paresam hi so vajjāni     
Opunāti yathā bhusam,
Attano pana chādeti
Kalimva kitavā satho. (Dhammapada, Bab XVIII, syair 18)
Artinya :
Amat mudah melihat kesalahan-kesalahan orang lain, tetapi sangat sulit untuk melihat kesalah-kesalahan sendiri. Seseorang dapat menunjukkan kesalahan orang lain seperti menampi dedak, tetapi ia menyembunyikan kesalahan-kesalahannya sendiri seperti penjudi licik menyembunyikan dadu yang berangka buruk.
Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatha
Semoga Semua Makhluk Hidup Berbahagia
Sadhu…Sadhu…Sadhu…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar