MENJADI PEMIMPIN YANG BAIK
Bagaimana menjadi pemimpin
Seorang pemimpin hendaknya memilki watak : Pemimpin merupakan ujung tombak suatu organisasi. Apapun keputusan dari seorang pemimpin akan menentukan langkah selanjutnya dari organisasi tersebut. Maka dari itu, seorang pemimpin harus bisa memiliki keunggulan dari orang lain dan juga beberapa hal yang harus dimiliki. Menurut kalian apa aja hal-hal itu? Mulai dari gue yahhhh (Jadi ngikutan ide si sgd nih, buat topik kayak gini, di mana masing-masing user ngasih pendapat masing-masing). Asiiikk juga sih...)
1. Harus bisa membedakan antara Cinta dan Tugas
Seorang pemimpin boleh aja jatuh cinta (itu sih wajar-wajar aja). Jatuh cinta dengan siapa aja itu juga hak dia, bahkan dengan sesama pengurus. Lain kalo di kantor misalnya yang punya larangan nggak bole pacaran dengan karyawan satu kantor.
Tapi yang menjadi masalah di sini, biarpun pemimpin itu jatuh cinta, dia harus bisa memilah antara kewajiban dia sebagai pacar dan kewajiban dia sebagai pemimpin sebuah organisasi. Misalnya aja seorang pemimpin A yaitu cewe, jatuh cinta kepada wakilnya si B (cowo). Bukannya mentang-mentang si A itu sayang ama si B dan nunjukkin kalo dia bisa nurut ama si B seabis merit nanti, malah semuanya dengerin kata-kata si B.
Diminta ambil keputusan malah nggak bisa, musti nunggu si B. Si B ngomong apa, yah si A tinggal ngikutin. Walaahhhhh.... ini mah udah nggak bener jadinya.... Malah menjadikan organisasi jadi bahan percobaan sebelon merit jadinya.
Memang ada benernya juga kalo suatu perusahaan itu menetapkan aturan nggak bole pacaran ama karyawan satu kantor dan salah satunya musti keluar. Sepertinya dalam orgaanisasi hal ini juga musti diterapkan. Kalo mo pacaran, yah salah satu musti meletakkan jabatannya, agar dalam pengambilan keputusan bisa tetap obyektif dan bukan subyektif. Apalagi kalau tidak, malah keduanya asik berpacaran, sehingga kalau ada meeting apa-apa, ketua dan wakil ketua yang penting malah nggak dateng. Rabu, 05 Agustus 2009
1.Berwatak Bumi
Watak ini bermakna tekun. Pengertiannya adalah seorang pemimpin seharusnya berwatak murah hati, suka beramal, dan senantiasa berusaha untuk tidak mengecewakan kepercayaan dari rakyatnya
2.Berwatak Maruta atau Angin.
Watak seperti angin ini seorang pemimpin selalu berada di segala tempat tanpa membedakan daratan tinggi dan daratan rendah. Ia selalu dekat dengan rakyat, tanpa membedakan derajat dan martabat, hingga secara langsung mengetahui keadaan dan keinginan rakyatnya.
3.Berwatak Samudera.
Watak ini menandakan berapapu luasnya ia senantiasa berpermukaan rata dan bersifat sejuk dan menyegarkan. Dala hal ini seorang pemimpin hendaknya menempatkan semua rakyatnya pada derajat da martabat yang sama di hatinya. Dengan demikian ia akan dapat berlaku adil, bijaksana dan penuh kasih saying terhadap rakyatnya
4.Berwatak Candra atau Bulan yang selalu menerangi kegelapan malam dan menumbuhkan harapan yang indah. Seorang pemimpin hendaknya sanggup memberikan dorongan da mampu membangkitkan semangat rakyatnya terutama ketika rakyatnya sedang menderita kesulitan hidup.
5.Berwatak Surya. Di mana seorang pemimpin yang memiliki watak adalah sebagai sumber dari segala asal kehidupan, yang membuat semua makhluk dapat tumbuh dan berkembang. Seorang pemimpin hendaknya mampu memberikan dorongan dan menumbuhkan daya hidup rakyatnya untk senantiasa membangun negaranya dengan memeberikan bekal lahir-batin untuk dapat berkarya.
6.Berwatak Akasa atau langit. Hal ini menandakan bahwasannya langit itu mempunyai keluasan yang tak terbatas hingga mampu menampung apa saja yang dating padanya. Seorang pemimpin hendaknya mempunyai keluasan batin dan memilki kemampuan pengendalian diri yang kuat, hingga dengan sabar mampu menampung pendapat rakyatnya yang bermacam-macam.
7.Berwatak Dahana atau api yang berarti seorang pemimpin itu mampu membakar apa habis dan mampu menghancur leburkan segala sesuatu yang bersentuhan dengannya. Hal ini di karenakan seorang pemimimpin memiliki wibawa dan mampu menegakkan hokum secara benar sekaligus tegas tanpa pandang bulu.
8.Berwatak kartika atau Bintang. Hal ini menandakan seorang pemimimpin itu senantiasa mempunyai tempat di langit hingga menajdi pedoman arah (kompas). Seorang pemimimpin harus harus mampu menjadi petunjuk dan menjadi teladan bagi para anggotanya, tidak memiliki keraguan dalam menjalankan keputusan yang telah disepakati, dan tidak mudah terpengaruh oleh orang-orang yang menyesatkan.
Selain itu seorang pemimpin apabila menghadapi sebuah keadaan yang rumit ada beberapa hal yang harus di lakukan oleh seorang pemimpin agar roda kepengurusan tetap bias berjalan dan sekaligus seorang pemimpin tetap di segani oleh anggotanya maka seoramg pemimipin harus mengambil langkah-langkah di antaranya adalah :
1.Tetapkan tujuan
2. Berkomunikasi
3.Bertindak berani
4.Bersikap tegas
5.Menguasai situasi
6.Memimpin dengan teladan
7.Jangan pernah ragu apabila meresafle kabinetnya.
Meskipun begitu sebagai seorang pemimpin pasti akan mengalami pasang surut kepercayaan oleh bawahannya. Ha ini biasanya seoirang pemimimpin tidak memilki kharisma meskipun harus di akui juga bahwa charisma itu tidak di dapat karena bakat tapi karena ia telah mampu mengembangkan pribadi sebelumnya secara sukses. Maka itusebagai seorang pemimpin yang harus di lakukan agar charisma itu muncul antara lain dengan cara:
1.Perlihatkan komitmen kita.
2.Tujukkan bahwa seorang pemimpin itu juga ikut berperan
3.Mimpikan hal-hal yang besar
4.Teruslah maju menuju sasaran
5.Lakukan pekerjaan rumah seorang pemimpin
6.Bangunlah sebuah mistik
7.Gunakan pendekatan langsung Bagaimana Membuat Anda Sebagai Pemimpin dalam Organisasi Anda?
i
Rate This
Quantcast
Seorang pemimpin memiliki berbagai atribut yang membedakan dirinya dengan orang lain dimana dia bisa dipandang oleh anggota organisasi. Perusahaan yang menerapkan metodologi Six Sigma membutuhkan karyawan dengan kecerdasan memimpin.
Membuat diri Anda sebagai pemimpin
Apakah Anda ingat kejadian ketika Anda memikirkan jalan untuk melakukan ide-ide Anda dan menyelesaikan pekerjaan Anda? Mungkin sudah menjadi tujuan Anda untuk merencanakan dan menyelesaikan tugas baru atau tugas lama dengan cara yang berbeda. Pendekan baru ini merupakan puncak dari kedewasaan Anda sebagai pemain tim dengan kemampuan untuk melakukan tugas dengan penuh pertimbangan dan dengan cara yang efektif.
Ada 3 cara dimana Anda bisa menempatkan diri sebagai pemimpin:
1. Menempatkan diri Anda sebagai orang yang bisa dipercaya. Iklim bisnis saat ini membutuhkan pemecah masalah yang bisa diandalkan. Semakin Anda dipercaya semakin tumbuh tinggi kepercayaan pada Anda sebagai pemimpin.
2. Daya akal yang panjang adalah langkah penting selanjutnya. Dengan mengetahui atau menemukan jawaban dari masalah akan selalu dihargai. Juga dengan menyediakan diri Anda akan selalu mendapatkan perhatian dari manajemen atas. Pentingnya data terkadang menentukan keberhasilan opearasi; bagaimanapun, seluruh sistem bisnis masih tergantung pada interaksi manusia.
3. Buat diri Anda mudah didekati oleh rekan dalam kelompok serta kolega junior. Ini akan memperkaya reputasi Anda sebagai pemain tim dan motivator besar.
Langkah pertama untuk menempatkan diri Anda sebagai pemimpin dalam organsasi adalah dengan mengambil tanggung jawab baru dan memenuhinya. Ini menegaskan posisi Anda sebagai orang yang bisa dipercaya. Tapi mencapai ini bukan hal yang kecil – diperlukan karakter yang kuat.
Memimpin dari depan
Anda tidak bisa menegaskan diri Anda sebagai pemimpin kecuali Anda bisa memimpin dari depan di berbagai situasi bisnis. Ini adalah kualitas dasar seorang pemimpin yang perlu dikembangkan. Langkah ini membutuhkan tingkat kedewasaan yang mencegah Anda melompat ke keputusan yang salah. Ketahui tidak semua keputusan yang ingin Anda buat mudah dilakukan. Seorang manajer yang berkembang harus menghindari agar tidak emosional ketika dia harus mendisplinkan anak buah atau bawahannya. Tindakan Anda harus bisa dibenarkan dan harus melangkah ke tujuan perusahaan.
Sebagai seorang pemimpin, Anda harus menjadi pendengar dan komunikator yang baik. Anda tidak bisa melakukan ini jika Anda selalu bicara! Mendengarkan ide-ide kolega mungkin akan memberikan ide-ide baru serta membangun kepercayaan diri Anda. Mengarahkan pada sesi sumbang saran penting dalam proses ini.
Tindak lanjut yang baik setelah melakukan rencana menandai kualitas penting lainnya dalam diri seorang pemimpin. Jika Anda tidak melakukan follow up, proyek akan berubah menjadi masalah dikarenakan kurangnya pengarahan dan akan menyebabkan kegagalan.
Pendekatan Manusia
Seorang pemimpin yang baik dihormati oleh kolea karena mereka percaya dengannya dan kemampuannya. Mendengarkan masalah kolega, baik personal atau terkait dengan pekerjaan, dan mencoba dengan tulus menyelesaikannya, akan mendapatkan respek mereka ssebagai tanda seorang pemimpin yang baik.
Tidak semua pemimpin dilahirkan; beberapa diantaranya ada yang dibentuk melalui pemikiran, ketabahan dan keingina untuk menang.
Oleh: Tony Jacowski adalah seorang analis mutu di MBA Journal.
Sumber: http://www.leadershiparticles.net
Mendefinisikan Kepemimpinan
Kepemimpinan menurut Stephen R. Covey adalah mengomunikasikan nilai dan potensi orang-orang yang jelas, sehingga jelas mereka bisa melihat hal itu dalam diri mereka. Kata-kata nilai dan potensi bukan sekadar kata , melainkan punya makna. Artinya nilai tersebut merupakan hal yang tak terpisahkan dari mereka, yang sama sekali tidak berhubungan dengan hasil dari perbandingan antara diri mereka dengan orang lain, dan bahwa mereka berhak untuk mendapatkan kasih sayang tanpa syarat, tanpa memandang perilaku maupun kinerja mereka.
Lalu untuk mengomunikasikan potensi mereka dan menciptakan peluang-peluang untuk mengembangkan dan mempergunakannya, berarti hal itu sudah membangun pada sebuah dasar yang kokoh. Mengomunikasikan potensi orang dan membuat mereka merasa berharga secara ekstrinsik (misalnya, dengan membandingkan diri dengan orang lain di bawah mereka) adalah dasar yang buruk, dan potensi mereka tidak akan pernah bisa optimal.
Sebenarnya ada lima hal yang ditawarkan dalam konsep kepemimpinan Stephen R. Covey yakni pertama; Pengembangan secara utuh, artinya dibutuhkan seorang pemimpin yang berkepribadian yang utuh dan berkarakter, minimal dapat mengelola atau mengorganisasikan kelompok yang kecil seperti keluarga. Kedua, pribadi utuh, mendayagunakan seluruh potensi yang ada dan mengoptimalkan daya spiritual dan naluri untuk menjadi kepribadian yang utuh dan selaras. Ketiga, prinsip-prinsip yang abadi, nilai-nilai yang universal perlu diciptakan dan dikondisikan dalam diri sang pemimpin. Kasih sayang, anti kekerasan dapat menjadi prinsip abadi yang tidak pernah luntur. Keempat, pilihan (kewenangan moral), Jati diri seorang pemimpin dapat dilihat dari tindakan dalam kebijakannya. Kelima, 4 peran kepemimpinan; runutan kelima ini menjadikan kriteria pelengkap dan terpenting, bahwasanya diri seorang pemimpin diusahakan dapat menjadi panutan, perintis, penyelaras, pemberdaya. Ini artinya kelima kriteria ini dapat menjadi elemen penting yang mendasari pemikiran dan hati seorang pemimpin.
Mengagumi Muhammad Gandhi, ialah seorang pemimpin yang abadi. Sepertinya belum ada yang dapat menyamainya. Belajar dari Gandhi mengenai tujuh dosa sosial, Gandhi banyak melahirkan idiom-idiom yang membuat orang tercengang, seperti Anda mesti menjadi perubahan yang Anda ingin saksikan”. Atau kebesaran suatu Negara harus didasarkan pada penduduknya yang paling rentan/lemah. Kita butuh pemimpin seperti Gandhi yang tidak hanya berkata-kata, tapi ada digardu depan dalam membela kebenaran. Menurut Indra Gunawan (pemerhati budaya kepemimpinan) dalam tulisannya di kompas (30/9/09) ini, menjelaskan bahwa zaman yang kelabu saat ini, relevansi ajaran Gandhi menjadi bertambah kuat. Di tengah kebimbangan, dia dapat menjadi bintang petunjuk yang memberi arah yang tepat.
Bukan maksud mengikuti arus, tetapi ini gerakan hati turut mendukung adanya tauladan dari Gandhi yang dapat dijadikan contoh bagi para pemimpin saat ini. Namun sumbangsih penulis terhadap pemimpin saat ini ialah perlu adanya sentuhan kreatifitas yang menjadi karakter seorang pemimpin dimana terdapat karakteristik keberanian dalam menghadapi persoalan, membuat keputusan yang membawa kebermanfaatan, serta cukup berbeda tidak menjadikan kelemahan baginya, namun menjadi kekuatan dan bola salju bagi kebermaknaan hidupnya.
Selain itu, salah satu ajaran logoterapi mengenai eksistensi manusia dan makna hidup menurut Victor Frankle juga menyebutkan bahwa hidup bermakna diperoleh dengan jalan merealisasikan tiga nilai kehidupan, yaitu nilai-nilai kreatif (creative values), nilai-nilai penghayatan (eksperiental values) dan nilai-nilai bersikap (attitudinal values). Kendati demikian nilai-nilai kreatif dan penghayatan lainnya merupakan dapat mengubah diri menjadi pribadi yang dapat memaknakan hidup sebagaimana mestinya.
Akhir kata, semoga nasionalisme keindonesiaan kita tetap mengakar pada setiap warga negara. Bukan pada hal yang simbolis, melainkan lebih pada pikiran-aksi-kebiasaan-karakter manusia Indonesia. Karena kita meyakini bahwa pemimpin yang sukses bukanlah memperbanyak pengikutnya, tetapi memperbanyak calon pemimpinnya. Inilah paradigma yang mesti dibangun untuk merajut nasionalisme keindonesiaan kita menjadi lebih berarti. Dengan demikian, semangat para pemimpin untuk berkreatifitas bukanlah euforia belaka. Semoga
! http://sosbud.kompasiana.com/2009/12/30/spektrum-pemimpin-yang-kreatif/
http://www.leadershiparticles.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar